Kalian Ingat Asterix & Obelix?
Penulis : R. Goscinny & A Uderzo
Tahun Terbit : 1959 - Sekarang (???)
Jumlah Seri : 39 komik utama
Sudah membaca : 15 komik
Rating rata-rata : 3,5 Bintang
A. Di Luar Nurul, Gak Habis Fikri, Sungguh Herman!
Good morning Glory Gold Gospel, wahai pembaca budiman di mana pun kalian berada! (Jadi ingat zaman penjajahan, yekan?)Pernahkah kalian terbengong-bengong tanpa memikirkan apa pun, padahal banyak pekerjaan menanti dengan deadline mepet. Kemudian tanpa disangka dan diduga, sesuatu memasuki otak kalian hingga kalian tersentak dari bengong. Bukan ilham apa lagi hidayat, bukan juga hasrat untuk melanjutkan pekerjaan. Namun, hal yang benar-benar random.
“Perasaan guweh dulu pernah baca komik tentang orang pendek dan orang gendut yang jagain bayi super. Judulnya apa, yah?” Otakku bertanyea-tanyea padahal tidak ada angin maupun hujan.
Aku tidak ingat judulnya sama sekali, tapi aku ingat jalan cerita komik itu dikit-dikit. Jadilah aku menanyakan hal sakral ini kepada Mbah Gugel sendiri. “Mbah, tolong beritahu saya ‘Komik Tentang Orang Kerdil dan Orang Gendut Jagain Bayi Super’.” (Aku benar-benar menulis kalimat miring itu di Gugel, xixixi ...)
Butuh waktu lama menemukannya, tapi begitu melihat gambar para tokoh aku langsung yakin kalau memang itulah komik masa lalu yang kucari. Ternyata judulnya adalah Petualangan Asterix dengan sub-judul Bayi Aterix.
Ibarat pepatah ‘Ketemu Satu, Tumbuh Seribu’, aku HARUS membaca seri-seri Petualangan Asterix lain yang ternyata berjumlah 39 komik, belum termasuk Spin Of!
Ekhem ... karena MUSTAHIL bagiku (secara finansial) untuk membeli semua komiknya, maka aku hanya membeli beberapa, dan aku membeli komik-komik tersebut secara second hand. Hey, second atau bukan tidak penting kalau menyangkut buku, sebab yang paling penting adalah isinya! (mengenakin diri sendiri).
Maka jadilah review selingan yang unfaedah ini ....
Ekhem ... karena MUSTAHIL bagiku (secara finansial) untuk membeli semua komiknya, maka aku hanya membeli beberapa, dan aku membeli komik-komik tersebut secara second hand. Hey, second atau bukan tidak penting kalau menyangkut buku, sebab yang paling penting adalah isinya! (mengenakin diri sendiri).
Maka jadilah review selingan yang unfaedah ini ....
B. Plot
Komik ini mengajak kita kembali ke zaman kekaisaran Romawi di bawah pimpinan Julius Caesar. Diceritakan Romawi telah menguasai hampir seluruh tanah Galia. Baru hampir. Ada satu desa kecil yang menolak dan musathil untuk dijajah sebab mereka memiliki Jamu Mnjur yang bisa membuat orang sangat kuat. Itulah desa tempat tinggal Asterix, Obelix, dan Lain-lain.(Tidak pernah disebut apa nama desa kecil itu. Maka seterusnya kita sebut saja Desa Galia)
Desa Galia dipimpin oleh seorang Bapacc montok bernama Abraracourcix yang selalu ditandu di atas tameng oleh dua orang. Ada juga Dukun Sakti bernama Panoramix yang menciptakan Jamu Manjur. Assurancetourix si penyanyi desa yang saking buruk suaranya sampai menyebabkan badai petir.
Desa Galia dipimpin oleh seorang Bapacc montok bernama Abraracourcix yang selalu ditandu di atas tameng oleh dua orang. Ada juga Dukun Sakti bernama Panoramix yang menciptakan Jamu Manjur. Assurancetourix si penyanyi desa yang saking buruk suaranya sampai menyebabkan badai petir.
Terakhir tentu saja pahlawan Desa Galia, Asterix yang berbadan kecil tapi cerdik dan cekatan. Obelix sahabat sejatinya, pengrajin batu menhir, sangat kuat bahkan tanpa harus meminum Jamu Manjur, gara-gara dia sudah tercebur ke dalam panci jamu saat masih bayi sehingga khasiat jamu itu masih bertahan sampai sekarang.
Ingatlah, jangan sekali-sekali menyebut Obelix ‘Gendut’ meskipun dia memang terlihat begitu. Kemudian ada Idefik, anjing peliharaan Obelix yang pemberani. Mungkin satu-satunya tokoh yang tidak absurd juga sangat setia.
Kenapa aku memperkenalkan mereka di sini? Percayalah, cuma nama tokoh-tokoh utama yang terdengar normal. Jangan kaget kalau kalian menemukan nama-nama nyeleneh seperti Licixmunafix, Durikaktusus, Senamsexine, Churagansyapix, Duriemawarine, dan lain-lain. Sebab memang itulah salah satu jokes dari komik ini. Membuat nama-nama tokoh konyol sesuai perannya dalam cerita.
Kenapa aku memperkenalkan mereka di sini? Percayalah, cuma nama tokoh-tokoh utama yang terdengar normal. Jangan kaget kalau kalian menemukan nama-nama nyeleneh seperti Licixmunafix, Durikaktusus, Senamsexine, Churagansyapix, Duriemawarine, dan lain-lain. Sebab memang itulah salah satu jokes dari komik ini. Membuat nama-nama tokoh konyol sesuai perannya dalam cerita.
Licixmunafix orangnya licik dan munafik, Durikaktusus penjilat dan tukang bohong, Senamsexine digambarkan cantik dan sexy, Churagansyapix mempunyai perternakan sapi. Ya, initnya begitulah, dan aku selalu dibuat termehek-mehek setiap kali membaca nama-nama tokoh baru. Aku yakin setiap negara punya versi sendiri, sebab ini memang tergolong inside jokes yang mengandalkan kekreatifitasan editor dan penerjemah.
Plot komik ini sendiri absurd tentu saja, namanya juga genre komedi. Namun, harus ada yang namanya pertempuran dengan pasukan Romawi, dan pasukan Desa Galia akan selalu menang. SELALU MENANG. Ingat ... mereka punya Jamu Manjur Panoramix yang secara harfiah menjadikan mereka Mary Sue / Gary Stu.
Jujur saja, terkadang itu membuatku bosan. Apa lagi kalau sudut pandang cerita sedang menyorot Pasukan Romawi. Dialog-dialog mereka selalu panjang x lebar x tinggi, dan cuma berisi rencana-rencana cara menaklukkan Desa Galia.
Tapi eh tetapi, penulis tampaknya sudah memikirkan kebosanan pembaca tentang hal itu. Terkadang konflik cerita bukan berasal dari Pasukan Romawi saja, tapi juga dari dalam Desa Galia. Seperti pengkhianatan, perang saudara, konflik antar tetangga, Ssaling bermusuhan, dan lain-lain sehingga konflik yang diusung tidak monoton.
Melihat persahabatan Asterix dan Obelix juga salah satu aspek paling seru. Mereka sering bertengkar tentang masalah sepele, tapi tidak ada sedetik langsung baikan lagi. Semarah apa pun terhadap satu sama lain, mereka tidak pernah saling menyakiti. Malah kebalikannya, meski lagi marahan kalau salah satu ada yang terancam, yang lain pasti menolong tanpa pikir panjang.
Lelucon-lucon lain yang diusung komik ini juga ada pada stereotipikal dari negara-negara tertentu. Misalnya, orang Inggris suka bersantai di jam-jam tertentu untuk sekadar minum teh, padahal lagi di tengah peperangan. Orang-orang Swiss cinta damai dan keju. Orang-orang Belgia suka berpesta dan minum-minum.
Melihat persahabatan Asterix dan Obelix juga salah satu aspek paling seru. Mereka sering bertengkar tentang masalah sepele, tapi tidak ada sedetik langsung baikan lagi. Semarah apa pun terhadap satu sama lain, mereka tidak pernah saling menyakiti. Malah kebalikannya, meski lagi marahan kalau salah satu ada yang terancam, yang lain pasti menolong tanpa pikir panjang.
Lelucon-lucon lain yang diusung komik ini juga ada pada stereotipikal dari negara-negara tertentu. Misalnya, orang Inggris suka bersantai di jam-jam tertentu untuk sekadar minum teh, padahal lagi di tengah peperangan. Orang-orang Swiss cinta damai dan keju. Orang-orang Belgia suka berpesta dan minum-minum.
Yah, hal-hal yang kemungkinan tidak bisa ditangkap pembaca tanpa memahami konteks.
Anakronisme juga menjadi salah satu jokes yang diusung komik ini. Memunculkan sesuatu yang tidak logis ada di zaman tersebut. Misalnya ada cameo The Beatles di satu kesempatan, atau lampu lalu lintas tapi untuk kendaraan berhewan, ajang fashion show, dan lain sebagainya.
Anakronisme juga menjadi salah satu jokes yang diusung komik ini. Memunculkan sesuatu yang tidak logis ada di zaman tersebut. Misalnya ada cameo The Beatles di satu kesempatan, atau lampu lalu lintas tapi untuk kendaraan berhewan, ajang fashion show, dan lain sebagainya.
Satu inside jokes yang selalu aku lewatkan dari komik ini adalah tentang bajak laut. Entah mereka itu apa, siapa, bagaimana, kenapa, kapan. Pokoknya mereka pasti muncul dalam beberapa panel cuma untuk dihancurkan (oleh Galia atau Romawi), lalu setelahnya mengeluh. Menurutku itu gak lucu dan membisankan, dan kenapa selalu ada di setiap komik!!!!
Dikarenakan plot yang berbeda-beda, tidak berkesinambungan, serta bisa mulai baca dari mana saja, tentu harus ada ranking tiga besar dari komik paling bagus dan paling brekele. Harus kalian ingat, ini pendapatku pribadi sebab ini lapak review milikku, dan kalian tidak boleh protes, h3h3 ....
Tiga Besar Komik Petualangan Asterix Terbagus (Recomended) :
1. Bayi Asterix. Alasan utama tentu saja nostalgia. Komik ini juga lucu untuk seleraku pribadi baik di usia 12 dulu, maupun di usia seperempat abad sekarang ini.
2. Obelix yang Malang. Obelix adalah karakter kesukaanku dan dia menjadi fokus utama di sini, tentu saja aku suka! Di komik ini, Obelix melanggar peraturan dengan meminum sepanci Jamu Manjur sehingga dia berubah menjadi batu granit. Setelah Panoramix membuat penawar, dia malah berubah jadi anak kecil. Itulah sebenarnya alasan utamaku menyukai komik ini. BABY OBELIX WAS SOOO CUUTEEEE!!!!
3. Asterix dan Panci Sup Bawang. Menceritakan Asterix yang diusir dari desa karena lalai menjaga harta yang dititipklan oleh kampung tetangga. Kisah ini paling menonjolkan kesetiaan persahabatan Asterix dan Obelix. Kalian tentu tahu ... tema persahabatan adalah salah satu kesukaanku. Apa lagi kalau persahabatan antar tokoh DITUNJUKKAN daripada disebut-sebut sahabatan doang. (Sindir teroooss).
Nah, kalau tiga besar komik terbagus sudah, sekarang giliran ....
Dikarenakan plot yang berbeda-beda, tidak berkesinambungan, serta bisa mulai baca dari mana saja, tentu harus ada ranking tiga besar dari komik paling bagus dan paling brekele. Harus kalian ingat, ini pendapatku pribadi sebab ini lapak review milikku, dan kalian tidak boleh protes, h3h3 ....
Tiga Besar Komik Petualangan Asterix Terbagus (Recomended) :
1. Bayi Asterix. Alasan utama tentu saja nostalgia. Komik ini juga lucu untuk seleraku pribadi baik di usia 12 dulu, maupun di usia seperempat abad sekarang ini.
2. Obelix yang Malang. Obelix adalah karakter kesukaanku dan dia menjadi fokus utama di sini, tentu saja aku suka! Di komik ini, Obelix melanggar peraturan dengan meminum sepanci Jamu Manjur sehingga dia berubah menjadi batu granit. Setelah Panoramix membuat penawar, dia malah berubah jadi anak kecil. Itulah sebenarnya alasan utamaku menyukai komik ini. BABY OBELIX WAS SOOO CUUTEEEE!!!!
3. Asterix dan Panci Sup Bawang. Menceritakan Asterix yang diusir dari desa karena lalai menjaga harta yang dititipklan oleh kampung tetangga. Kisah ini paling menonjolkan kesetiaan persahabatan Asterix dan Obelix. Kalian tentu tahu ... tema persahabatan adalah salah satu kesukaanku. Apa lagi kalau persahabatan antar tokoh DITUNJUKKAN daripada disebut-sebut sahabatan doang. (Sindir teroooss).
Nah, kalau tiga besar komik terbagus sudah, sekarang giliran ....
Tiga Besar Komik Petualangan Asterix Paling Brekele (Not Recomended) :
1. Asterix di Corsica. Cerita ini membosankan, setiap tokoh berdialog terlalu banyak, dan dialognya sangat bertele-tele. Lebih parah lagi, Asterix dan Obelix tidak banyak berperan selain tampol-tampolan sama Pasukan Romawi. Aku bahkan lupa cerita komik ini segera setelah selesai membaca. Sebegitu gak serunya!
2. Asterix di tengah Orang-orang Swiss. Kasusnya sama kayak Corsica, dialog terlalu panjang dan bertele=tele. Plot di komik ini juga terlalu acakadut sampai absurd-nya bukan lagi ke ranah lucu, tapi ke membingungkan. Jokes di dalamnya juga nggak jauh-jauh dari keju. Meskipun aku suka keju, tapi kalau jokes yang sama diulang-ulang terus kan malah bikin bete!
3. Asterix dan Sabit Emas. Sebenarnya plot komik ini seru, tapi endingnya mengecewakan. Kita diajak bertanya-tanya siapa itu Chluritix yang juga sepupu Obelix. Sepanjang cerita dia kayak dirahasiakan seolah bakal jadi big reveal. Eh, ternyata endingnya begitu doang. Apa yang terjadi sama sabit emas Panoramix juga begitu doang. Intinya, komik ini membuatku berkata. LAH GINI DOANG?!
Obelix. Tipikal Gedong (Gede-Dongo). Sebelas dua belas lah sama Patrick Star. Bedanya dia juga punya hati yang lembut dan gampang tersentuh, terutama masalah percintaan. Asal jangan sekali-kali menyebut Obelix gendut kalau tidak mau dapet plak-keplak-keplak seperti Pasukan Romawi. Obelix dilarang keras meminum Jamu Manjur, karena dia sudah tercebur di dalamnya saat masih bayi.
Panoramix. Dukun sakti pencipta berbagai ramuan ajaib, terutama Jamu Manjur untuk melawan Pasukan Romawi. Berkat ramuan Panoramix Desa Galia tidak pernah bisa ditaklukkan. Dia juga jadi tokoh bijak, jarang berlaku konyol seperti warga lain, terkadang malah jadi penengah.
Abraracourcix. Kepala Desa Galia yang bijak dan berkuasa, tapi tetap tunduk kepada istrinya. Komedi Abraracoucix biasanya ada di dua penandunya yang kadang suka ngambek, jalan terlalu cepat, berhenti mendadak, dan lain sebagainya sehingga membuat si Kepala Desa tersungkur. Meski brekele, seluruh warga desa sangat menghormatinya.
Assourancetourix. Penyanyi yang suaranya hancur lebur hingga menimbulkan badai petir. Komedi si Penyanyi ini adalah, dia selalu ingin bernyanyi untuk para pahlawan, dan satu orang pasti sudah siap dengan palu di belakang punggung. Terus di akhir kisah, biasanya warga kampung melakukan pesta-pora, tapi Assourancetourix diikat dan ditutup mulutnya pada pohon supaya tidak bernyanyi.
1. Asterix di Corsica. Cerita ini membosankan, setiap tokoh berdialog terlalu banyak, dan dialognya sangat bertele-tele. Lebih parah lagi, Asterix dan Obelix tidak banyak berperan selain tampol-tampolan sama Pasukan Romawi. Aku bahkan lupa cerita komik ini segera setelah selesai membaca. Sebegitu gak serunya!
2. Asterix di tengah Orang-orang Swiss. Kasusnya sama kayak Corsica, dialog terlalu panjang dan bertele=tele. Plot di komik ini juga terlalu acakadut sampai absurd-nya bukan lagi ke ranah lucu, tapi ke membingungkan. Jokes di dalamnya juga nggak jauh-jauh dari keju. Meskipun aku suka keju, tapi kalau jokes yang sama diulang-ulang terus kan malah bikin bete!
3. Asterix dan Sabit Emas. Sebenarnya plot komik ini seru, tapi endingnya mengecewakan. Kita diajak bertanya-tanya siapa itu Chluritix yang juga sepupu Obelix. Sepanjang cerita dia kayak dirahasiakan seolah bakal jadi big reveal. Eh, ternyata endingnya begitu doang. Apa yang terjadi sama sabit emas Panoramix juga begitu doang. Intinya, komik ini membuatku berkata. LAH GINI DOANG?!
C. Penokohan
Asterix. Tokoh utama kita tentunya, karena seluruh seri dinamai Petualangan Asterix! Kecil tapi cerdik dan pintar. Kalau mau dibahas serius, penokohan Asterix ini Gary Stu terutama kalau sudah minum Jamu Mnjur. Asterix juga sering digambarkan tamvan dan berkharisma, baik hati dan penolong. Intinya yang bagus-bagus, lah ... Dia bahkan tidak sembarangan menyerang warga Romawi, dia cuma mau menyerang Pasukan Tentara.Obelix. Tipikal Gedong (Gede-Dongo). Sebelas dua belas lah sama Patrick Star. Bedanya dia juga punya hati yang lembut dan gampang tersentuh, terutama masalah percintaan. Asal jangan sekali-kali menyebut Obelix gendut kalau tidak mau dapet plak-keplak-keplak seperti Pasukan Romawi. Obelix dilarang keras meminum Jamu Manjur, karena dia sudah tercebur di dalamnya saat masih bayi.
Panoramix. Dukun sakti pencipta berbagai ramuan ajaib, terutama Jamu Manjur untuk melawan Pasukan Romawi. Berkat ramuan Panoramix Desa Galia tidak pernah bisa ditaklukkan. Dia juga jadi tokoh bijak, jarang berlaku konyol seperti warga lain, terkadang malah jadi penengah.
Abraracourcix. Kepala Desa Galia yang bijak dan berkuasa, tapi tetap tunduk kepada istrinya. Komedi Abraracoucix biasanya ada di dua penandunya yang kadang suka ngambek, jalan terlalu cepat, berhenti mendadak, dan lain sebagainya sehingga membuat si Kepala Desa tersungkur. Meski brekele, seluruh warga desa sangat menghormatinya.
Assourancetourix. Penyanyi yang suaranya hancur lebur hingga menimbulkan badai petir. Komedi si Penyanyi ini adalah, dia selalu ingin bernyanyi untuk para pahlawan, dan satu orang pasti sudah siap dengan palu di belakang punggung. Terus di akhir kisah, biasanya warga kampung melakukan pesta-pora, tapi Assourancetourix diikat dan ditutup mulutnya pada pohon supaya tidak bernyanyi.
Julius Caesar. Meski Julius membenci Galia dan Galia membenci Romawi, setiap kali warga Galia bertemu Julius mereka tidak pernah langsung main pukul seperti kebiasaan mereka pada Pasukan Romawi. Desa Galia malah terkesan menghormati si Julius, sebenarnya aku penasaran apakah ini termasuk sindiran dan jokes juga, tapi otakku yang indah ini tidak menangkapnya.
D. Dialog & Gaya Bahasa
Entah karena lain penerbit, lain penerjemah, atau lain tahun terbit. Terkadang bahasa yang digunakan komik ini frontal khas tahun terbitan 90an. Termasuk terang-terangan memakai kata ‘Bego’, ‘Tolol’, ‘Dongo’, dan kata-kata aduhai lain yang pastinya tidak diizinkan terbit zaman sekarang. Namun, di seri lain bahasa frontal tersebut disamarkan atau diperhalus seperti; ‘Dogol’, ‘Tidak Waras’, ‘Bodoh’.Jujur, aku lebih suka yang frontal daripada versi diperhalus, h3h3 ....
Penggunaan kata ganti juga suka berbeda di masing-masing komik. Misalnya di satu seri menggunakan Aku-Kamu, tapi di seri lain Saya-Engkau atau Saya-Kamu. Kadang ada bahasa-bahasa gaul nan relate terselip, terutama di terbitan yang lebih baru (tahun 2000an) ... Jadi aku menyimpulkan, seri yang aku punya ini tidak berasal dari terbitan tahun yang sama.
Dan sepertinya setiap ada cetak ulang, penerjemah dan editor akan ikut mengubah gaya bahasa komik ini supaya cocok dengan pembaca zaman tersebut. Sebab memang itu salah satu komedi yang diusung komik Petualangan Asterix, alias bahasa slang yang trendi padahal latar tempat ada di zaman dahulu.
E. Style Gambar
Gak tau kenapa aku memasukkan segmen ini. Percayalah aku tidak tahu apa pun soal style gambar. Ini hanya murni dari pandanganku dan bagaimana aku menikmati gambar komiknya sepanjang baca.Ekhem ....
Style gambar komik ini ya tipikal kartun-kartun komedi. Bergaya karikatur, tidak sesuai proporsi tubuh manusia, tidak sesuai kenyataan, tapi itulah yang menjadikannya lucu. Ditambah, ekspresi para tokoh tidak terlalu berlebihan meskipun mereka karikatur. Kalau kaget ya kelihatan kaget normal, kalau kesal kelihatan kesal normal, dan sebagainya.
G. Penutup
Setelah membuat review ini, aku melihat film baru Asterix & Obelix yang akan tayang tahun ini. Memang bukan produksi Holywood, makanya tidak terlalu wah-wah. Tapi aku terkejut Asterix & Obelix Legecy masih ada sampai sekarang. Aku pikir orang-orang sudah mulai melupakan duo ini!Aku juga ingat samar-samar TV Indonesia pernah menayangkan film Asterix & Obelix, entah tahun berapa ... rasanya sudah 100 tahun yang lalu. Aku menonton versi dubbing dan rasanya bukan dubbing yang terlalu bagus.
Kesimpulan dari review atawa pembahasan singkat ini adalah ... jawaban dari pertanyaan di judul. Tentu saja orang-orang akan selalu mengingat Asterix & Obelix. Mereka ini ibarat Mr. Bean versi prancis, atau malah Spongebob dan Patrick. IKONIK!!!
Nah, sekian dulu pembahasan absurd ini. Aku akan mencari-cari sisa komik Asterix yang belum sempat terbaca. Namun, aku cuma akan fokus ke seri utama, sebab tahu sendiri lah kalau sebuah karya sudah tidak ditangani penulis aslinya, maka karya itu akan ... turun kualitas(?)
Sekian dulu pembahasan hari ini. Smapi jumpa lagi ^o^/
Comments
Post a Comment