Ily


Judul : Ily

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Sabakgrip

Tahun Terbit : 2023

ISBN : 9786238829699

Blurb :

HALO. Namaku Seli. Aku minta maaf jika kalian menunggu lama untuk tahu lanjutan ceritaku. Tidak mudah mengirim kabar terbaru dari Klan Matahari Minor. Semoga kalian tetap setia mengikuti ceritaku. Jangan protes, bilang kelamaan menunggu, nanti aku sambar pakai petir, mau? Eh, maaf, hanya bergurau.

Omong-omong, apakah kalian sudah membaca bagian sebelumnya? Saat aku menerima pesan antarklan dunia paralel. Ternyata, salah satu pemimpin ekspedisi Aldebaran 40000 tahun lalu, Cwaz, yang mengirimkan pesan itu kepadaku. Bukan melalui pesan teks, atau gambar, atau video, dia mengirimkannya lewat mimpi. Aduh, itu bukan pesan yang menyenangkan. Itu mimpi buruk. Tentang Ily.

Singkat cerita, karena mimpi buruk itu aku memutuskan mencari Ily-dan Raib otomatis ikut berangkat. Ali? Si Biang Kerok itu entah apa kabarnya di SagaraS. Tidak tahu. Kami mulai menemui Ilo dan Vey, lantas mendatangi lokasi pemakaman Ily yang kosong melompong.

Petualangan Raib dan Seli di klan Matahari Minor semakin genting.

Petualangan ini adalah jawaban. Atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab. Juga tentang kehilangan dan menemukan. Tentang memilih dan pengorbanan. Petualangan ini juga adalah persimpangan. Apakah Raib dan Seli akan memilih jalan terbaik? Apakah mereka akan terus menjadi sahabat, atau membenci satu sama lain?

Lantas bagaimana dengan Ali? Apakah dia tidak ingin bergegas pulang ke klan Bumi bertemu dengan jutaan fans-nya?
MENGANDUNG SPOILER!!!

A. 1001 Tips Ngeselin Ala Pacc TL

Good morning, afternoon, and evening wahai Pembaca Budiman yang aku zolimi, sebab nyaris satu bulan penuh tidak membuat konten apa pun ke blog brekele ini. Aku sangat kangen menjulid dengan kalian, kebetulan bahan-bahannya sudah ada. Maka inilah saatnya!!!

Membicarakan Pacc Tere 'Tell' Liye rasanya tidak bisa lepas dari segala kontroversi belio selama berkecimpung di dunia tulis-menulis. Dari mulai tuduhan plagiat, Ghost Writer, persona sosial media wadidaw, anti kritik, sampai tuduhan gr00ming dan/atau pidipil (tuduhan = belum tentu benar).

Namun, bagiku pribadi ... saat ini kontroversi paling aduhai dari seorang TtL adalah MILKING KARYA SERIAL BUMI 💅✨

Serius ... kalau diibaratkan sampi, rasanya Serial Bumi sudah tinggal tulang dibalut kulit, saking seringnya diperah padahal tidak ada lagi susu yang dihasilkan. Aku masih meyakini 1000% kalau Serial Bumi seharusnya berakhir di buku Komet. Namun, melihat peluang merah (alias cuan), jelas belio tidak ingin kelewatan kesempatan berlian ini, yakan?

Coba saja kalian perhatikan Blurb novel Ily di atas, sebagian besar berisi janji-janji manis, juga breaking the fourth wall brekele, daripada fokus membahas konflik dan tema yang diusung. Petualangan makin menegangkan lah, Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lah, pengorbanan, persimpangan, bahkan terang-terangan menggunakan kepopuleran salah satu tokoh demi memancing pembaca.

Bagiku itu adalah tanda bahwa penulis tidak lagi memedulikan kisah ciptaannya, melainkan apa yang dihasilkan kisah itu nantinya (alias cuan). Ekhem ... sebenarnya aku juga percaya novel ini sudah di-handle Ghost Writer sejak lama, makanya jalan ceritanya jadi ancur-ancurn begini!

Sampul? Opiniku masih sama kayak serial bumi sebelum-sebelumnya. NEXT!!!

B. Plot

Pembaca Budiman, Aku tidak tahu apakah fakta ini kredibel, tapi aku cukup yakin Serial Bumi sudah di-handle oleh Ghost Writer sepenuhnya, mungkin sejak Ceros & Batozar, lantas hanya menggunakan nama Pacc TL sebagai marketing. Toh, belio sendiri pernah bilang kalau Tere Liye bukan lagi nama perorangan melainkan sebuah brand.

Teori tersebut terlihat jelas di Serial Bumi yang makin ke sini, makin ke sana! Bukannya mengembangkan dunia paralel supaya saling berkesinambungan, saling bertautan, kohesif dan koheren, tapi malah membuat dunia paralel semakin kusut, amburadul, juga acakadut. Kalian harus percaya saat aku bilang BANYAK SEKALI Plot Hole dalam buku ini, bahkan dalam seri ini secara keseluruhan.

Selain Plot Hole, banyak juga Plot Armor, alias kejadian tiba-tiba berkah yang membuat konflik cerita diselesaikan secara afisien. Efisien dalam artian cepat, tanpa beban, tanpa rintangan, tanpa perkembangan. Seolah Pacc TL anti banget sama yang namanya Character Development.

Entah segala ke-brekele-an itu datang dari Pacc TL atau Ghost Writer-nya (barangkali keduanya), jadi untuk sekarang aku tidak menggunakan kata ganti singular untuk menyebut nama penulis novel ini, melainkan plural. Kalau aku menyebut kata "Mereka" yang aku maksud adalah Pacc TL (dan Ghost Writernya), kalian paham, 'kan?

"PAHAAMMM!!!"

Baiqlah, Pembaca Budiman. Aku akan membahas Plot Armor dan Plot Hole tersebut satu-satu, tapi sebelum itu, aku mau menyampaikan warning kepada kalian jikalau ingin membeli Matahari Minor (keinginan yang brekele kalau aku bilang mah!). Jadi begini, setelah dipikir-pikir, serta diteliti lebih dalam ....

MATAHARI MINOR GAK GUNA, BJIR! KAGAK PENTING! KAGAK BAROKAH! Percuma kelean beli nopel mahal-mahal, terus baca ntu nopel panjang-panjang, ujung-ujungnya dirangkum lagi di Bab satu Ily. Berasa kayak diledekin gak sih lu sama Pacc TL?

Pacc TL be like : "Kasian deh looo, udah keluar duit, udah menyia-nyiakan waktu, eh malah ceritanya bisa dirangkum satu Bab, xixixi."

Ily juga tidak jauh berbeda! Novel setebal 300+++ halaman ini bisa dirangkum dalam beberapa paragraf. Untuk membuktikannya, aku akan membuat rangkuman novel Ily dari awal sampai tamat, supaya kalian tidak perlu repot-repot apa lagi capek-capek membaca keseluruhan.

Mungkin saja, Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) akan menggunakan rangkuman ciptaanku ini untuk pembukaan novel Aldebaran. Who Knows! Asalkan dibayar ya, Pacc. Enak aje, lu!

Ekhem ... ekhem ....

Raib dan Seli dan Si Putih udeh di Matahari Minor. Matahari Minor punya 100 kota yang bisa terbang menghindari Hutan Gelap, tapi mereka mencar-mencar dan gak SOLID! SOLID! SOLID! Eits, kenapa pula mereka menghindari Hutan Gelap? Ternyata eh ternyata, hutan itu dipenuhi serbuk sari yang bikin manusia nge-fly dan jadi jahat.

Hutan Gelap dipimpin raja jahat yang ternyata Bapak Raib (Tazk). Ily juga jadi antagonis utama nemenin Bapak Raib. Namun, mereka berdua sebenarnya juga dikendalikan Bunga Matahari Hitam jahat. Berkat kemurnian dan keberanian Seli dan Raib dan Putih, Kota-kota di Klan Matahari Minor pun BERSATU melawan si Raja Hutan dan Ily, demi menyongsong kemerdekaan.

Tentu saja dengan bantuan tokoh Trio Sampoerna kita  Raib, Seli, Putih, dan N-Ou yang tetiba nongol lagi lu di sini ngapain, Sempak? Nah, di akhir cerita Seli harus memilih antara bvnvh Ily atawa bvnvh Bapak Raib. Nah, si Seli milih bvnvh Bapake Raib yang bikin persahabatannya dengan Raib renggang.

Bagaimana dengan Ali, yang ditunggu-tunggu para fans berat mbla'em-mbla'em? Arc dia di sini cuma kangen ame Raib dan jadi Sad Buoy, itu juga di epilog doang. Jadi para "Fans Ali" bisa dibilang kiciwa nih yeee.

SELAMAT!!! Kalian sudah mengetahui seluruh isi buku dan menghemat waktu dua bulan (kalau menghitung lamanya waktuku saat membaca novel ini).

Sekarang, kita akan membahas beberapa hal yang aku sukai dari novel Ily.

Sebenarnya ... menjadikan Bapak Raib (Tazk) sebagai Main Villain adalah keputusan yang super gacor. Aku sangat mengharapkan interaksi barokah antara ayah dan anak yang terpisah begitu lama, tidak mempunyai kenangan satu sama lain, tapi ikatan batin yang kuat. Eh, pas ketemu malah konflik yang harus saling bvnvh.

Aku mengharapkan gejolak batin pada alam bawah sadar Tazk, meskipun dia sudah bukan dirinya lagi, tapi nurani terdalamnya masih bekerja gitu, looh. Aku juga pengin banget tahu isi hati Raib saat menghadapi ini, bagaimana dia meluapkan emosinya, kesedihannya, kekecewaannya, dan lain-lainnya.

Sayag beribu sayang, Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) anti sama yang namanya EMOSI MANUSIA!!! Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) cuma tahu perasaan sedih, marah, senang, dan laper! Novel ini memang mengambil sudut pandang Seli sehingga setiap kali aku mengharapkan gejolak emosi Raib, yang Pacc TL (dan Ghostwriter-nya) sampaikan lewat Seli pasti cuma ....

"Ini sangat menyedihkan."

"Rabi pasti sangat sedih."

"Raib pasti sangat marah."

"Semua ini sangat mengesalkan."

Yes, tapi menyedihkannya kayak gimana? Kesalnya kayak gimana? Marahnya kayak gimana? SHOW ME, DON'T TELL ME!!!

Kalau Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) atau fans garis keras baca komentar ini, mereka bakal ngeles. "Ini kan pakek sudut pandang Seli, dan dia kagak terlalu pinter menuangkan cerita. Begok banget sih lu, gitu aje kagak ngarti!"

STOP KELEAN! SEBELUM CONGOR KELEAN KUJEJELIN BEKICOT!

Seli dan Raib kan katanya Bes Pren Poreper en Eper, Seli tidak perlu jadi sastrawan untuk menunjukkan rasa simpati dan empatinya, tidak perlu jadi Magister Prosa Ungu buat menunjukkan perhatiannya sebagai sahabat. Misalkan saja Apollo dan Meg dari novel The Trials of Apollo, yang juga menggunakan sudut pandang orang pertama.

Padahal Mbah Rick Riordan tidak pernah memproklamirkan Apollo dan Meg sebagai Bes Pren Poreper en Eper. Apollo juga narsistik dan brekele memahami perasaan orang. Tapi Khusus Meg, Apollo mau mengobservasi hal-hal kecil saat Meg emosi, menunjukan rasa prihatin, dan berusaha membantu. Initnya, ADA CHEMISTRY antara mereka!

Lah, Seli ame Raib ngapain aje sebagai Bes Pren Poreper en Eper??? WAS-WES-WOS bertarung doang, kagak pake emosi. Sama aje gua nonton debus kalo begini caranye! Sangat menghermankan memang, kenapa Serial Bumi tuh anti banget sama kemsitri tokoh, ataupun penokohan secara keseluruhan.

Loooohhh .... aku sampai lupa kalau kita sedang membicarakan kelebihan, h3h3!

Kelebihan kedua, adalah Seli harus meminjam kekuatannya saat usia 40 tahun untuk bisa mengalahkan Bunga Matahari Hitam. Itu konsep yang sangat barokah, kalau saja Seli tidak melakukan itu cuma karena wejangan tiba-tiba berkah dari Tazk versi baik.

Kelebihan ketiga, beberapa adegan mimpi Seli yang aduhai dan menyeramkan. I love me some creepy stuff. Surprisingly, eksekusinya juga bagus. Ini pasti berkat Ghost Writer yang beda (digampar).

Nah, cukuplah kelebihannya tiga poin aja, kalau kebanyakan nanti Pacc TL keenenakan. Sekarang, mari kita pindah ke hal-hal brekele dalam novel Ily.

Taraf Self Insert serta Breaking the Fourth Wall pada novel ini nyaris membuatku gila. Ada beberapa kali Seli bicara kepada para pembaca seolah dia penyiar radio. Untuk beberapa alasan itu menggangguku, membuatku keluar dari atmosfer ceritanya. Mungkin untuk beberapa orang tidak masalah, ya?

Untuk Self insert ... Pacc TL secara harfiah memasukkan namanya ke buku ini.

Plot Armor bertebaran. Sejujurnya, para Fans Garis Keras Ali tidak perlu sedih kalau Ali tidak ikut petualangan ini, sebab ada Si Putih yang menggantikannya. Serius, dialog dan sifat mereka sama persis, seperti kloning, bedanya cuma Si Putih mengawali dialognya dengan meongan sekali.

Ciri khas Ali adalah tau segala hal, dan gemar menjelaskan dengan cara ngeselin. Si Putih juga tahu segala hal, dan menjelaskan dengan cara ngeselin. Ali petarung hebat, Si Putih juga petarung hebat, Ali dingin dan agak kocak, Si Putih juga. Ali kadang sinis, begitu juga Si putih.

Jadi, anggap aja Si Putih adalah Ali, dan tidak usah membaca meongan di awal dialog. Masalah kelar, dan kalian tetap mendapatkan penokohan Ali kan, h3h3 ....

Kagak ada ujan, kagak ada badai, kagak ada halilintar, N-ou muncul membawa naga dan dua Phoenix untuk membantu Trio Brekele.

Tarik napas ... PACC TERE!!!!! KENAPA KELEAN OGAH BANGET MEMBIARKAN PARA TOKOH MENYELESAIKAN MASALAH TANPA SEORANG GARY STU!!!!

Coba tebak ... kedatangan N-Ou (dari novel Si Putih) membuat petualangan Trio Brekele kita semakin mudah dan ceria. N-Ou pemimpin yang hebat, petarung hebat, penasehat hebat, punya ilmu bonding dengan hewan, punya peliharaan Naga dan dua Phoenix. WOOWWW. Kalah Dumbledore!

Aku akan memaafkan kedatangan N-Ou yang tiba-tiba berkah ini kalau saja ada adegan UwU antara N-Ou dan si Putih, yang mana mereka mempunyai sejarah bersama, dan berpisah secara tragis. Namun sekali lagi. PACC TERE DKK ANTI MENUNJUKAN EMOSI KEMANUSIAAN PADA TOKOH-TOKOHNYA! (kesel banget gua).

Adegan pertemuan mereka Literally cuma .... (Reka Ulang yang 99,01% sama seperti di buku)

N-ou nongol membantu Trio Sampoerna, "Hallo rakyat jelata."

Putih mengeong. "Bapak!!??"

N-Ou mengangguk. "Benar, Anakku, ini aku ...."

Puith mengeong, "But how?"

N-Ou curcol, "Aku menerjang gunung es, membelah samudera, menggunduli hutan, menyapu gurun pasir. Hanya untuk dirimu, Put."

Si Putih tersipu, "Co cwiiiittt ... tapi koq ada Naga ama dua Phoenix itu sih?

"Kamu tetap numero uno kok, Put, h3h3 ...." N-Ou Nyengir.

"Oh, yaudah alhamdulilah deh, h3h3 ...." Putih juga nyengir.

N-Ou juga tidak perlu mengenal Seli dan Raib sebagaimana manusia normal pada umumnya saat pertama kali bertemu, sebab dia udah dapet semua data tentang Seli dan Raib dari ingatan si Putih selama tinggal bersama mereka. Sekali lagi, Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) ogah menunjukkan kemistri antar para tokoh, dan langsung dibikin begitu biar cepet aje.

TENGGELAMKAN AKU KE RAWA-RAWA SEKARANG JUGA!!! Kemunculan N-Ou benar-benar cuma Plot Armor, dan aku sungguh tidak paham kenapa Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) pikir ini ide bagus.

Mari pindah ke Plot Hole yang sebenarnya sepele, tapi ketahuan betul kalau Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) DON'T GAVE A SINGLE DAMM tentang detail dan World Building novel ini.

Pertama, Baju Hitam Klan Bulan yang bisa meredam cidera, serta bisa mencuci sendiri. Yang di novel Bumi kita dikasih nyaris 1/4 buku membahas mesin cuci, cuma buat menjelaskan keunggulan baju ini. Guess what ... baju itu gak ada gunanya di novel ini.

Baju itu bisa kotor dan para tokoh tetap bisa cidera parah. Padahal di buku-buku sebelumnya, baju itu juga tergolong plot armor bagi tokoh-tokoh di sini, supaya tidak terluka meskipun di-mejret-in ame Tamus. Tidak perlu mandi atau cuci baju meskipun tenggelem di lumpur.

"Mungkin karena teknologi itu gak fungsi di klan Matahari Minor ....."

SHUT THE HEEL UP!!! SHUT UP!!! Pembelaan macam itu bikin aku ingin menenggelamkan diri sendiri ke rawa-rawa!

Lagi ... Meongan Si Putih sekarang bisa dimengerti oleh semua orang, tidak perlu lagi penerjemah, tidak perlu lagi bonding, tidak perlu lagi koneksi apa pun. Bagaimana? Kagak tau dah ... mungkin di Klan Matahari Minor meongan Si Putih jadi bisa dimengerti siapa pun. Penjelasan dari Pacc Tere (dan Ghost Writer-nya) gak bakal jauh-jauh dari situ.

Tiba-tiba juga Seli dan Raib tau latar belakang dan sejarah si Putih, padahal tidak ada adegan khusus yang menunjukkan kalau mereka pernah berbagi tentang hal itu. Atau mungkin pernah, tapi Pacc TL cuma menjelaskannya begini. "Si Putih pernah cerita kok sama Seli dan Raib, cuma gak diceritain aja, h3h3 ...." Ke laut aje lo!

World Building yang semakin lama semakin absurd dan wadidaw, dan aku yakin para pembela TL di luar sana akan bilang. "Ya dunia Paralel kan emang gitu, absurd dan wadidaw ...." Nah, makanya aku tidak mau bahas lebih lanjut, meski aku yakin para penulis Sci-Fi akan menangis melihat cerita minim teori gini justru paling tenar.

Mungkin segitu dulu bahasan tentang Plot. Kalau dilihat-lihat, keluhan yang aku sampaikan tidak jauh berbeda dengan yang lalu-lalu. Maka, aku akan membuat konklusi tentang 10 Ciri Khas Tere Liye (dan Ghost Writer-nya) pada Serial Cetar Membahana ini.
  1. Anti Perkembangan Karakter Tokoh
  2. Anti Chemistry antar tokoh
  3. Pecinta Plot Armor dan Gary Stu/Mary Sue
  4. Ship Bait demi fan service
  5. Tidak peduli cerita, hanya uang, uang, dan uang
  6. Pecinta Self Insert dan Breaking the Fourth Wall
  7. Wisata Kuliner harus selalu ada
  8. Pecinta Onomatope
  9. Alergi adegan-adegan UwU dan emosional
  10. Ahli Milking Cerita

C. Penokohan

Seli dan Raib. Out Of Character mungkin kalimat yang tepat untuk mereka. Jadi gini, di sepanjang Serial Bumi selama ini, Seli bukanlah pemimpin. Dia cuma kroco, bahkan di beberapa novel andilnya benar-benar sedikit, dialognya pun cuma pertanyaan-pertanyaan bodoh. Seli tidak pernah mengambil keputusan sendiri, dan selalu mengikuti Raib.

Semua itu berubah di sini. Seli jadi berapi-api, sering gegabah, mengambil keputusan sendiri, bahkan jadi menentang. That is sooo not Seli. Menurutku sifat itu lebih cocok untuk Raib, tapi di sini Raib justru jadi pasif, penakut, loyo, dan segala sifat yang seharusnya milik Seli pada novel-novel sebelumnya.

Beberapa orang mungkin mengatakan itu Perkembangan Karakter Seli, tapi aku pribadi menyebutnya Pribadi yang Tertukar! Mungkin bagi Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) sifat protagonis itu harus berjiwa pemimpin, berani, gegabah, DLL, dan Tritagonis harus penakut, loyo, agak bodoh, dsb. Sebab itu yang terjadi di sini.

Makanya sifat Seli saat menjadi Protagonis berbeda dengan saat Seli menjadi Tritagonis. Begitu juga dengan Raib. Kalian mengerti maksudku? Jadi Pacc TL cuma membolak-balikkan kepribadian mereka aja gitu, loh. Banyak adegan atau dialog Seli yang seharusnya diucapkan Raib saat dia menjadi protagonis utama di novel sebelumnya.

Ingatlah ini wahai Pembaca Budiman, Protagonis tidak harus melulu jadi pemimpin atau yang paling ikut andil dalam grupnya. Kalau dikotak-kotakkan begitu, tidak ada bedanya dengan rumus Protagonis = Baik, Antagonis = Jahat, dong. Mari kita ubah pola pikir seperti itu, dan mulai memberikan perkembangan tokoh yang sebagaimana mestinya pada tokoh-tokoh kita.

Si Putih. Si Putih adalah pengganti Ali. No debat! Kalau kalian mau menggunakan imajinasi cukup keras, kalian bisa hiraukan meongan Si Putih, dan ganti namanya menjad Ali, maka kalian akan mendapatkan tokoh Ali.

Also ... kenapa satu meongan Putih setara tiga loli milkitah? Maksudku, satu meongan Si Putih bisa diartikan menjadi satu sampai dua paragraf full. Ini ulah teknologi dunia paralel juga, kah? Pastinya begitu. Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) sangat suka menyalahkan teknologi Dunia Paralel untuk hal-hal absurd.

N-Ou. Alias Gary Stu. Alias Plot Armor. Alias Batozar. Penghambat Perkembangan Karakter tokoh, yang mana trope ini selalu ada di Serial Bumi-nya TL. Hemmmm, ini pasti akibat Dunia Paralel!

Cwaz. Orang dari Matahri Minor yang kayaknya pencetus perlawanan kota pada hutan. Berkat dorongan dari para jagoan kita juga tentunya.

Orang Pemadat. Satu lagi Plot Armor untuk para jagoan supaya perjalanan mereka lebih mudah.

Cho & Cha. Kita harus peduli dan termehek-mehek sama mereka.

Ali & Eli. Anak dan Emak yang berusaha bonding di Epilog supaya kagak di komen julid sama Impy di kemudian hari.

D. Dialog

Untuk dialog sih masih sama seperti novel-novel sebelumnya. Tidak ada yang terlalu bermakna. Dialog UwU antar sahabat tidak ada, dialog penuh makna juga tidak ada, apa lagi dialog yang mau menjelaskan World Building selain "Ini semua gara-gara Dunia Paralel".

Jadi ... Dialog dalam novel ini juga MEH!

Oh, mungkin satu hal berbeda dari novel sebelumnya. Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) TRYING SOOOO HARD supaya ada hint-hint Seli x Ily di masa depan. Ya Gustiii, siapa pun penulis novel ini, tidak tahu bagaimana cara berdialog natural, tidak juga tahu saat yang tepat untuk menyisipkan hal-hal "UwU" (Aku pakai tanda kutip, karena gagal UwU).

Kalau Raib x Ali saja menurutku gagal padahal mereka berpetualang bersama di banyak buku, apa lagi Seli x Ily yang secara harfiah KAGAK PERNAH ADA KENANGAN BERSAMA! Aku ingatkan pada kalian kalau Ily cuma muncul di novel Bulan. Sepanjang novel pun Ily cuma berdialog dengan Raib dan Ali, sebab Seli tidak bisa bahasa Klan Bulan.

Dialog Ily dan Raib di novel Bulan pun selalu, dan yang aku maksud adalah SELALU, "Mau minum, Ra?"

Eh, lu kata Raib ikan kembung kale lu suruh minum mulu!

Dan sekarang Pacc TL (dan Ghost Writer-nya) maksa kita semua untuk peduli pada Seli x Ily? Gaslighting macam apa lagi ini??? Sampe Seli sok-sokan menyanyikan lagu Nina Bobo ala Klan Bulan karena teringat kalau Vey (Mamake Ily) suka menyanyikan itu untuk Ily waktu bayi.

WHAT KIND OF BULLPOOP IS THIS???

Aku tidak akan kaget kalau suatu saat Miss Selena bakal kawin sama si Batozar. Alasannya? Kagak ada ... karena emang pengen aja, h3h3. (Sheet, I just gave Pacc TL another idea!)

E. Gaya Bahasa

Masih kebanyakan Tell, masih senang menggunakan Onomatope, masih kaku dan ngebut. Ya ... tidak ada hal baru sih.

Bayangkan saja, setiap kali ada hal menyedihkan terjadi, Seli pasti bikin ultimatum di narasi, "Ini sangat menyedihkan."

Kalau ada hal tragis terjadi, dia bakal bilang "Ini sungguh tragis."

Jadi kayak ... alih-alih dibiarkan mendalami emosi dari segala kejadian dalam kisah, para pembaca malah disuruh, didorong-dorong untuk merasakan emosi tersebut. Aku tidak terlalu suka itu, sebab aku bukan anak TK!!!

F. Penilaian

Sampul : 3

Plot : 1

Penokohan : 1

Dialog : 1

Gaya Bahasa : 1

Total : 1,5 Bintang

G. Penutup

Love him or hate him, pada akhirnya Pacc Tere sudah punya nama dan ketenaran yang belio butuhkan untuk mengabaikan komentar-komentar julid dari orang sepertiku. Bahkan, kalau aku bertindak lebih bar-bar dari ini, Pacc TL tidak harus melakukan apa-apa, sebab fans garis kerasnya akan dengan senang hati membumlly-ku sampai kena mental.

Jujurlly ... ada cerita Pacc Tere yang aku suka. Cerita-cerita Pacc Tere yang tanpa Ghost Writer, benar-benar dari hati, serta tidak ngejar target cuan. Namun, cerita itu jelas bukan Serial Bumi. Tidak pernah ada orang yang benar-benar Calling Out Pacc TL tentang betapa brekelenya Serial Bumi, maka aku dengan senang hati melakukannya.

Meskipun fans belio datang kepadaku suatu saat nanti, aku sudah memegang alasan-alasan konkret untuk melawan mereka. SERIBU FANS PUN KULAWAN! Apa lagi fans yang bilang Serial Bumi adalah standar novel Sci-Fi Indonesia.

PLEASE!!!! JANGAN MENURUNKAN STANDAR INDONESIA MENJADI LEBIH RENDAH LAGI DALAM DUNIA LITERASI!!! Aku bukan penulis Sci-Fi, tapi aku sakit hati mendengar clain Serial Bumi adalah Sci-Fi terbaik. Bayangkan perasaan penulis Sci-Fi yang benar-benar berdedikasi!

Nah, sekian dulu review Ily. Jujur saja aku mulai bosan meladeni ke-awikwok-an Pacc TL dalam hal milking serial ini. Apakah ini saatnya aku mengaku kalah?

Sampai jumpa di review lainnya ToT/

Comments

  1. Wasted potential abis, asli kak ini pak tere buang-buang plot yang sebenarnya bisa angst, tragis bin gelap di sepanjang ini serial

    But.... ya Allah, dah lah
    Satu-satunya hal yang aku suka momen seli nge-k**l si tazk aja dan si Ra kena metal

    Bau-bau raib jadi villain banget tuh, apa lagi habis ditinggal ayangnya puka ck ck ck....

    ReplyDelete
    Replies
    1. YESS!!! Potensi series ini jadi oke sebenarnya udah ada sejak di buku Komet. Seandainya masalah diselesaikan di situ, lalu barulah bikin spin-off dengan cerita yang *uhuk* tidak berpacu dengan target dan cuwan *uhuk*. Aku jamin ini cerita bisa epik. Kalau mau kolaborasi pun, carilah penulis yang memang berdedikasi sama Sci-fi, jadi logika world building juga bisa dapet.

      Delete

Post a Comment

Impy's all-time-fav book montage

The School for Good and Evil
A World Without Princes
The Last Ever After
Quests for Glory
House of Secrets
Battle of the Beasts
Clash of the Worlds
Peter Pan
A Man Called Ove
My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry
The Book of Lost Things
The Fairy-Tale Detectives
The Unusual Suspects
The Problem Child
Once Upon a Crime
Tales From the Hood
The Everafter War
The Inside Story
The Council of Mirrors
And Every Morning the Way Home Gets Longer and Longer


Impy Island's favorite books »

Baca Review Lainnya!

Matahari Minor

Aku Menyerah pada Serial Omen-nya Lexie Xu

Novel-novel Terkutuk (Mostly Watpat)

Omen #1

Peter Pan

Laut Bercerita