Impy Hendak Pensiun dari Serial Bumi!? (Review : Hana Tara Hata)
Judul : Hana Tara Hata
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Sabak Grip Nusantara
Tahun Terbit : 2025
ISBN : 9786347046031
Tebal : 368 Halaman
Blurb :
Ini adalah kisahnya. Tentang seorang pemilik kekuatan “membaca alam sekitar”. Tentang seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya. Rasa sakit. Kehilangan. Pengorbanan. Kebencian. Memaafkan. Tumpah menjadi satu. Juga pertarungan mematikan, tempat-tempat berbahaya, hewan dan tumbuhan legendaris.
Kalian mungkin telah tahu kisah ini dari buku-buku sebelumnya, bukan? Tapi itu tidak lengkap. Belum selesai. Karena kita tidak benar-benar tahu akhir sesuatu sebelum sesuatu itu benar-benar berakhir. Dan saat kisah itu berakhir, itu boleh jadi ternyata menjadi awal dari kisah lain yang lebih seru.

MENGANDUNG SPOILER!!!
A. Pembukaan
Pembaca Budiman, pernahkah kalian merasa lelah melakukan hal yang paling kalian gemari? Kalian tidak lagi menikmati setiap detik saat melakukannya, bahkan tidak menemukan tujuan kenapa kalian melakukan hal tersebut, padahal tadinya ada seribu tujuan, dan semuanya menyenangkan. Itulah yang Impy rasakan saat menjulid Serial Bumi.
Saat itu tahun 2019, aku butuh serial pengganti The School for Good and Evil yang saat itu sedang hiatus diterjemahkan oleh penerbit BIP. Maka bertemulah aku dengan Serial Bumi. Genre Fantasi, tema petualangan dan persahabatan, ditambah penulisnya Tere Liye. Kebetulan saat itu aku baru selesai membaca Serial Anak-anak Mamak dan sangat mencintainya.
Tentu saja Serial Bumi terdengar sangat menarik! Apa lagi sudah ketahuan hanya ada empat buku; Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Aku membeli keempatnya sekaligus, aku akan membacanya perlahan sehingga Serial Bumi bisa tamat saat SGE lanjut diterjemahkan. Sambil menyelam minum jus jeruk lah istilahnya! Rencana yang sangat sempurna!
BUT HERE WE ARE!!!
Di novel milking ke-17, projek yang awalnya diciptakan sepenuh hati, bahkan digadang-gadang sebagai novel Sci-Fi panutan penulis Nusantra, sekarang dikerjakan dengan proses target selesai tidak selesai dikumpulkan. Plot aur-auran, benang merah semrawut, world building kemana tau, konsistensi kalo inget, serta minimnya kreatifitas.
Konten wadidaw apa yang disajikan Pacc TL kali ini? Kalau dilihat dari Blurb, belio membuat Spin-of dari tokoh bernama Hana. Pawang lebah dari Klan Matahari yang menyelamatkan Trio Kwek-kwek pada novel Bulan. Secara harfiah, Hana ini adalah Deus ex Machina bagi Trio Kwek-kwek. Kenapa tiba-tiba Pacc TL mengangkat kisah dari tokoh ini padahal tidak ada yang minta?
Tentu saja supaya proses milking semakin panjang sebelum Aldebaran Bagian 2 yang mana seharusnya menjadi novel "Pamungkas" serta menjadi akhir dari "Fase Pertama". Berasa Apenjer banget kali lu, Pacc! Sok pake fase-fase segala, padahal kagak tau kan ini cerita mau di bawa ke mane! Masih gak rela menamatkan sumber cuan!
Aku tidak ingin berbicara panjang-lebar, karena MALAS. Jadi sebaiknya langsung saja kita menuju ke review! Apa ... kalian mau aku membicarakan cover? Satu-satunya hal yang yang masih aku puja-puji dari Serial Brekele ini? Aku bahkan sudah bosan melakukan itu!
B. Plot
Pacc TL will do anything but finish this abomination of a story.
Katakan padaku siapa yang minta atau peduli pada tokoh Hana-Tara-Hata. Dan kenapa pula kita malah mendalami petualangan tokoh bernama Mata pada buku yang jelas-jelas berjudul HANA!? Well ... itu sebenarnya satu dari banyak ciri khas Pacc TL. Membuat cerita yang tidak sesuai judul, tanpa alasan kreatif yang jelas. Belio melakukannya di novel Bumi yang ternyata malah menceritakan Klan Bulan. Buku kedua berjudul Bulan, dan malah menceritakan Klan Matahari.
Andaikan saja Pacc TL memang melakukan itu, lantas di novel Bintang alias novel TERAKHIR, kita dibawa kembali ke Klan Bumi demi mendapaktan sebuah kesimpulan dari keseluruhan cerita, bahkan mungkin ada Plot Twist di situ. Kalian paham maksudku? Jadi memang ada keputusan kreatif. Plot memutar dan kembali ke awal. Sayang beribu sayang, konsep seperti itu terlalu berat untuk Pacc TL. Jadilah kita dapet model beginian!
NAH! Mari kita bicarakan isi novel Mata Tara Hata yang terbagi menjadi dua segmen besar.
Bagian awal, kita disajikan kisah hidup Hana yang diceritakan secara super-duper-ekstra-ultra EKSPOSISI! Neptunus ... tolong tenggelamkan aku ke rawa-rawa!
Kalian mungkin bertanyea-tanyea, apa sih Eksposisi dan kenapa makhluk tersebut sangat pantang ada dalam narasi pernovelan? Izinkan Mami Impy untuk menjelaskan. Eksposisi adalah narasi yang menjabarkan informasi secara terang-terangan, faktual, dan lugas. Kalian tahu apa yang terjadi saat Eksposisi nongol terlalu banyak dalam novel?
Betul ... alih-alih membuat pembaca menghayati, cerita tersebut malah terasa seperti teks berita. Kaku, membosankan, tidak memberi emosi. Nah, seperti itulah cara Pacc TL (dan Ghost Writer) menceritakan sebagian besar kisah Hana. Perlu aku ingatkan Hana seharusnya menjadi TOKOH UTAMA.
Saking eksposisinya, tidak satu pun tokoh memiliki nama konkret selain Hana dan Gara (suami Hana). Tokoh-tokoh lain cuma disebut sebagai "Teman Hana", "Sahabat Hana", "Tetangga Hana", "Ibu Hana", "Ayah Hana", "Akang Kredit Langganan Hana" dan sebagainya.
Eksposisi terus terjadi sebanyak sebelas Bab ... SEBELAS BAB! Total hampir 100 halaman cuma berisi informasi lugas tanpa rasa, tanpa satu hal pun yang membuatku peduli kepada Hana. Jangan salah ... aku memang mengenal Hana dari segala informasi lugas yang Pacc TL sajikan, tapi aku jelas tidak bersimpati padanya, tidak sedikit pun ada rasa sayang padanya!
Lantas apa informasi lugas yang kita dapatkan dari Eksposisi tumpe-tumpe pada kisah Hana? Jujurlly, tidak banyak juga ... eksposisi masa kecil Hana biasa-biasa saja, bahkan pembaca tidak lagi dibawa seolah berada di klan lain, sebab Hana sekeluarga tinggal di wilayah "kuno" dari Klan Matahari alias tidak jauh berbeda dari Bumi baik dalam teknologi maupun sistem.
Kemudian, tiba-tiba Hana bisa bicara dengan lebah, mendapat gelar "Pembaca Alam Sekitar". Awalnya kemampuan itu masuk akal, lebah memberitahu Hana kalau gedung tinggi nan kokoh di pusat kota akan runtuh, karena lebah bisa melihat detail kecil yang tidak bisa dilihat manusia. Hana pun memperingatkan semua orang akan hal itu sehingga banyak nyawa selamat.
Intinya ... Hana bisa mengetahui sebuah kejadian kalau dia mendengarkan hewan-hewan atau alam di sekitarnya. Namun, selanjutnya kemampuan Hana malah terasa seperti ramalan Final Destination. Dia bisa melihat sesuatu yang belum terjadi, tapi pasti terjadi. Contohnya dia melihat bola-bola api di langit, padahal orang lain tidak bisa melihatnya. Ternyata, itu adalah pertanda migrasi burung lava dari Kepulauan Labiba.
Jadi sebenernye Si Hana bisa membaca alam atau anak indihome? Sebab itu dua hal yang berbeda! Bahkan Pacc TL (dan Ghost Writer) berusaha keras membuat penjelasan serta perumpamaan supaya kemampuan Hana bisa masuk akal. Sayangnya usaha itu sia-sia, kemampuan Hana benar-benar tidak ada urusannya dengan "Alam" kalau pada akhirnya cuma "Bisa melihat masa depan".
Sebenarnya, kemampuan Hana bisa masuk akal, kalau dijelaskan oleh penulis yang cakap dan mumpuni. Sayang, kedua sifat itu tidak bisa dikatakan ada pada penulis novel ini. (HEY!!!).
Kemampuan Hana tidak jauh berbeda dari insting hewan liar. Misalnya saat anjing atau kucing yang gelisah tanpa sebab, ternyata tak lama kemudian ada bencana alam terjadi. Atau ketika burung berkerumun sampai seolah membentuk awan, biasanya akan ada badai tak lama kemudian. Masalahnya, kenapa Pacc TL (dan Ghost Writer) membuat seolah Hana melihat kejadian itu dengan mata kepala?
Alih-alih mengembangkan kemampuan Hana, membuat pembaca memahami bagaimana cara kerja kemampuan Hana, itu malah terlihat seperti ramalan picisan. Apa bedanya novel "cerdas" ini dengan Majalah Misteri? Well ... Majalah Misteri jelas jauh lebih baik, sebab penulisnya bisa membuatku peduli pada kisah pesugihan.
Akan lebih barokah kalau Pacc TL (dan Ghost Writer) menggambarkan Hana CUMA memiliki firasat buruk. Dia sendiri tidak tahu perasaan apa itu, tapi bisa merasakan sepenuh hati. Kemudian Hana memaksa para petinggi untuk bertindak, dan para petinggi pun meremehkan. Sampai akhirnya firasat Hana menjadi nyata, dan para petinggi terlambat menangani masalah sehingga mereka menyesal.
Mungkin mereka menyalahkan Hana karena dia tidak membuktikan apa pun kecuali firasat. Maka pasukan lebah datang membelanya, tapi alih-alih didengar, para pemimpin justru menganggap mereka hama. Lalu dimulailah perjuangan Hana bersama para lebah melawan para petinggi. Hana dan pasukan lebah melawan dunia yang korup.
ITU AKAN SANGAT KEREN! Kekuatan Hana tergambarkan jelas, bonding Hana dengan para lebah masuk akal, ada alasan bagi pembaca untuk peduli pada Hana berserta problemnya. Tapi Pacc TL berkata di depan muka kita ....
"TIDAK!!! KALIAN TIDAK PANTAS MEMBACA CERITA SEBAROKAH ITU!!! ALIAS AKU TIDAK MAMPU MEMBUATNYA! NGAPAIN AKU MIKIRIN CERITA BAGUS KALAU BREKELE GINI AJA BANYAK YANG BELI!!!"
Sebagai gantinya kita disajikan rangkuman kisah Hana dari kecil sampai menikah dan punya anak cuma beberapa bab. Supaya Pacc TL bisa membuat (membangkitkan) tokoh baru yang Gary Stu, supaya bisa dijadikan bahan milking di kemudian hari meskipun ceritanya makin gak keru-keruan. Aku cinta Pacc TL 😊🙏
Karena Pacc TL (dan Ghost Writer) tidak memedulikan kepribadian atau latar belakang para tokoh, maka aku juga menolak peduli. Jadi kita langsung saja menuju adegan pertemuan Hana dan calon suaminya yang bernama Gara-Gara-Dia ....
BRUAKAKAKAKAK NAMA APAAN TUH LUCU BANGET, PACC! SUMPAHHHH. NGABRUT!!! NGACENG!!! (Ngakak Kenceng, jangan berpikiran kotor kalian).
Serius ... Pacc TL mau kita semua tertawa dengan pemilihan nama tersebut yang bagi belio super ngabrut. Belio bahkan terang-terangan menjelaskan jokes-nya sepanjang satu paragraf, jadi sebaiknya kalian tertawa!
Anyways ... Hana dan Gara menikah dengan penjabaran yang super boring! Maksudku ... adegan pernikahan bisa jadi bahan World Building paling barokah, sebab pernikahan pasti menyangkut adat, budaya, serta lingkungan. Jujurlly, aku pinisirin seperti apa pernikahan di Klan Asing. Apakah ada akad sambil salto, tradisi pamer sempak sebelum pasang cicin, atau pernikahan di langit, di ruang vakum barangkali. APA PUN yang tidak mengingatkanku pada Klan Bumi.
Tentu saja kagak ada hal-hal unik begitu, pernikahan di Klan Matahari sama seperti di Klan Bumi. Selametan, makan-makan, dan organ tunggal plus biduan. Aku ... (Angkat ketek).
Singkat cerita, anak Hana dan Gara lahir bernama Mata. Singkat cerita versi Pacc TL adalah Si Mata brojol langsung gede, alias tidak diceritakan sama sekali bagaimana masa kecil Mata, bagaimana kepribadiannya terbentuk, bagaimana dia menanggapi dunia, dan apa motivasinya di dunia.
Alasan Pacc TL (dan Ghost Writer) melakukan itu adalah karena "Kepanjangan dan membosankan kalau diceritakan dari bayi sampe dewasa."
NO, PACC TL!!! Menceritakan masa kecil dan latar belakang tokoh secara rinci adalah sebuah keharusan, terlebih lagi tokoh utama! Hanya karena dirimu sendiri menceritakannya dengan cara paling membosankan di dunia, atau dirimu merasa bosan menceritakan kisah tokoh secara rinci, bukan berarti hal tersebut membosankan bagi semua orang.
KAMI MAU LATAR BELAKANG TOKOH! KAMI MAU MENGENAL DAN BERSIMPATI PADA TOKOH! (Elus bola mata)
Nah ... pada titik ini kita pindah haluan dari eksposisi kisah Hana menuju eksposisi kisah Mata. Are you ready?
Mata sekolah, Mata paling pintar di kelas, Mata punya banyak teman, or dare I say ... "sahabat". Mata berbudi baik, tamvan, memiliki empati tinggi, petarung hebat, dan tentu saja Gary Stu. Begitulah gambaran semua tokoh utama dalam Serial Bumi, kalau kagak Mary Sue ya Gary Stu. What's new?
Festival Matahari berlangsung, dan Mata menjadi salah satu peserta setelah mengorbankan diri menggantikan temannya yang bukan Gary Stu, sebab tentu saja Gary Stu harus ikut festival, masa kagak! Dipikir-pikir, adegan tersebut terlalu mirip dengan Hunger Games saat Katniss mengorbankan diri untuk sang adik, tapi mari bicara jujur ... Festival Matahari memanglah ATP (Amati Tiru Plek-ketiplek) dari Hunger Games.
Bedanya, The Hunger Games menceritakan unsur intrinsik novel dengan sempurna, mengerti segala hukum dalam duna Science-Fantasy, seperti World Building konkret, menggunakan sistem sebab-akibat, serta menerapkan peraturan utama dalam dunia novel "Show don't Tell".
Festival Bunga Matahari di sisi lain ... jangankan Show, Tell aje eksposisi! Alih-alih membuat pembaca terhanyut pada adegan, menceritakan secara tidak langsung betapa korup pemerintahan Klan Matahari. Pacc TL malah berkali-kali membuat narasi eksposisi seperti ....
"Lihatlah para pejuang yang mempertaruhkan nyawa pada Festival ini. Pemerintah terlalu korup untuk peduli pada mereka."
"Para pejuang sudah menderita, dan para orang tua serta keluarga pun sedih, tapi pemerintah Klan Matahari tidak peduli sama sekali. Oh, begitu jahat dan korupnya mereka."
Kayak ... Guweh bukan anak TK! Tidak perlu disuapi informasi, yang seharusnya bisa digambarkan lewat adegan-adegan barokah. Serius, Pacc TL ... pada titik ini aku sudah tidak peduli apakah kau menjiplak karya orang, asalkan kau jiplak juga cara bercerita mereka yang baik. Pelajari, dan mungkin pada akhirnya kau bisa belajar!
BUT INSTEAD WE GET THIS!!!
Fase penuh aksi pun dimulai. Seperti yang selalu dilakukan Pacc TL saat membuat adegan aksi-petualangan ... Adegan bertarung pasti ada, adegan makan jangan ditanya, onomatope seperti 'JEDAR', 'CETAR', 'BEZING', 'NGIK-NGOK' ... BANYAK BANGET! Aku tahu Pacc TL gemar menggunakan onomatope, tapi penggunaannya di sini sudah di luar batas normal. Aku tidak ingin mentolelirnya lagi! (Emang dari awal tolerir?)
Harus aku akui ini, Pembaca Budiman ... I don't give a single flying fukk pada kisah Mata. Maksudku, kisah Mata bukan yang unik, segala hal yang dilalui Mata sudah terjadi di novel Bulan. Tokoh-tokohnya tidak mengesankan (pernahkah Pacc TL menulis tokoh mengesankan?). Kemistri antar tokoh nyaris tidak ada, dialog tidak berkesan.
Dan jangan suruh aku memberi komentar pada Plot Twist dalam novel Hana Tara Hata yang kata orang-orang Goodreads "Sangat keren!" itu ... PLOT TWIST KEREN, MY AZZ!
Plot Twist bikinan Pacc TL kagak jauh-jauh dari tokoh yang udeh meninggal hidup lagi (biar bisa di-milking), atau ada tokoh asing nongol tiba-tiba, dan ternyata tokoh asing itu adalah penjahat. Atau si tokoh utama ternyata "Petarung Terhebat Klan Anu", menurunkan kekuatan nenek dari nenek nenek moyang atau hal-hal lain yang menurut Pacc TL super Badass, padahal bagi pembaca super Brekele.
Intinya tidak ada hal baru yang disajikan dalam novel ini. Seandainya plot tetap fokus ke Hana SESUAI JUDUL BUKU mungkin aku tidak akan sejulid ini.
Jujur saja, aku penasaran bagaimana Hana bisa beradaptasi dengan kekuatannya, bagaimana dia membiasakan diri, membangun pertemanan dengan para lebah, apakah teman dan keluarganya terdampak secara negatif maupun positif pada kekuatan itu. Apakah Hana sendiri pernah mengutuk kekuatannya, atau malah sangat bersyukur telah mempunyai kekuatan tersebut.
PERDALAM KISAH HANA DONG, PACC TL! Kau repot-repot mengingatkan kami pada tokoh Deus Ex Machina yang kagak begitu penting. Giliran kami sudah tertarik, ceritanya malah dibelokin ke mana-mana!
Entah aku sudah pernah mengatakan ini atau belum, tapi novel Hana Tara Hata merupaka Serial Bumi PALING JELEQ. Sejauh ini ... Sejauh 17 buku, ini yang paling jeleq . Dan aku sangat jarang memberi gelar "Jeleq" pada se-fruit novel, tapi aku harus memberikannya untuk novel ini. Jadi boleh dikatakan itu termasuk sebuah pencapaian, 'kan?
C. Penokohan
Hana. Oh, Hana ... Neptunus tahu betapa tertariknya aku padamu dan kisahmu. Meskipun dirimu tadinya cuma tokoh Deus Ex Machina yang kagak penting-penting amat, tapi aku tetap penasaran pada sosok pawang lebah penuh misteri dari Padang Perdu. Sayang beribu sayang ... Pacc TL dan Ghost Writer tidak tertaik padamu sama sekali.
Belio cuma tertarik pada anakmu yang udah metot, belio mau anakmu hidup lagi supaya bisa di-milking untuk buku seri ke-800 dari fase ke-69. Aku turut prihatin padamu, Hana ....
Mata. Alias Raib, alias N-Ou, alias Bibi Gill, alias Mary Sue dan/atau Gary Stu. Tentu petualang terbaik Klan yang ditempatinya, tentu punya kekuatan mahadahsyat, tentu selalu bisa menyelesaikan masalah, dan tentu menurunkan ilmu nenek-nenek-nenek-nenek moyang. Ketiganya punya kesamaan dalam kepribadian sedatar papan. Ahlinya membuat pembaca tidak peduli pada mereka.
Teman-teman Satu Tim Mata. Apakah kita harus peduli pada mereka? Tidak ... Apakah mereka akan berpengaruh pada plot di masa depan? Tidak ... Apakah mereka tokoh-tokoh yang berkesan? Tentu tidak. Namun, apakah kita akan melupakan mereka 0,5 milidetik setelah novel ditutup. Tentu saja, dong! Itu keahlian Pacc TL (dan Ghost Writer) dalam menulis tokoh-tokohnya.
Gara. Suami Hana, tidak ada yang terlalu menonjol dari tokoh ini selain dalam rumus Pacc TL, tokoh perempuan dewasa harus menikah dan/atau pernah menikah, sebab ... itu sudah sebagaimana mestinya. Entahlah.
Teman-teman Hana. Mereka teman-teman Hana. Bruhh ....
D. Dialog
Aku harus mengatakan ini ... meski tidak peduli sama sekali pada petualangan Mata dan teman-teman di Festival Bunga Matahari, bonding mereka berempat sebenarnya yang paling masuk akal dijabarkan sebagai sahabat. Perkenalan mereka (meskipun sangat lama dilakukan) diperkenalkan sesuai kepribadian masing-masing lewat dialog.
Terutama tokoh bernama Lata. Digambarkan sebagai Comical Relief, tingkahnya paling banyak, dialognya paling kocak, dan sifatnya juga paling menarik perhatian. Bahkan Lata lebih bertingkah seperti tokoh utama daripada Mata. Pacc TL memang sengaja menggambarkan Mata sebagai sosok pemimpin, tapi kita semua setuju kalau pemimpin bukan berarti harus kaku, kan?
Dialog Mata tidak jauh-jauh dari suruhan, motivasi, atau perencanaan. Aku juga paham, Pacc TL ingin menggambarkan Hana sebagai sosok kalem, tapi sekali lagi ... kita semua setuju kalau kalem bukan berarti membosankan. Mata tidak pernah ikut dalam obrolan kecil teman-temannya, dia hanya menanggapi. Dan setiap kali Mata menanggapi omongan teman-temannya, aku merasa Mata menganggap dirinya lebih baik dari teman-temannya yang baginya kekanakkan.
"Dasar anak-anak brekele. Aku tidak boleh jadi menyenangkan seperti mereka. Aku harus tetap membosankan dan bijak dan tegas dan kalem, karena aku Tokoh Utama di sini dan aku jelas lebih Gary Stu dari mereka semua." Mata berpikir pada dirinya sendiri.
"Mata, lo gak asik! Pergi deh, lo!" Impy pun buka suara mewakili yang lain.
Adegan Hana mengkhawatirkan Mata juga sangat mengharukan. Hana mengasingkan diri di atap, tidak kuasa melihat secara langsung penderitaan sang anak, di saat semua orang justru sibuk menonton "keseruan" Festival Bunga Matahari. Kemudian Gara (suami Hana) menyusul ke atap, menenangkan sang istri, mengatakan bahwa Mata baik-baik saja, sebab anak mereka pastilah petarung hebat.
Aku suka adegan itu, sangat berharap semua adegan tokoh bisa semanis dan sedalam itu. Menunjukkan kemistri tokoh sehingga kita ikut merasakan apa yang mereka rasakan, alih-alih disuruh atau malah dipaksa. BUT AGAIN!!! Ini adalah novel Pacc TL, dan belio sangat ogah memberikan pembaca setianya (bukan aku) hal-hal menyenangkan yang terlalu banyak!
Pacc TL mulai mengulang adegan yang sama berkali-kali. Adegan yang sama, dialog yang sama, konsep yang sama, emosi yang sama hampir di setiap adegan Hana dan Gara. Aku bahkan bisa memprediksi kapan adegan Hana dan Gara di atap itu akan terjadi. Setelah sudut pandang Mata bertualang bersama tim mencari bunga matahari, Mata mendapat kesusahan, kemudian berhasil mengatasi kesusahan seperti layaknya seorang Gary Stu.
Setelah itulah akan ada adegan Hana dan Gara di atap.
Satu lagi ... Memakai "Hiks" padahal di buku-buku sebelumnya tidak pernah. Apakah Pacc TL membuat novel ini cuma untuk membuatku kesal? Aku tahu Pacc TL diam-diam membaca semua review-ku, jadi itu sangat masuk akal. Pacc TL membuat novel Hana Tara Hata cuma buat nge-Troll seorang Impy.
E. Gaya Bahasa
Get ready for this ... kadar julidku pada gaya bahasa di novel Hana sudah mencapa level tertinggi.
Pertama, Aku punya satu pesan untuk Pacc TL ... Please stop. Serius, Pacc ... aku memohon, aku bersimpuh pada lutut, memohon, meratap, dan menangis tersedu-sedu padamu untuk berhenti. Berhenti mencoba jadi lucu, berhenti mencoba reletable untuk pembaca muda, berhenti mencoba untuk membuat meme atau referensi dalam bentuk tulisan.
Dengan penuh rasa hormat kukatakan, Pacc TL. Itu sangat menyiksaku. Jiwa dan raga ... aku tersiksa. Kenapa aku bisa begitu termehek-mehek memohon pada Pacc TL? Karena oh karena, Pembaca Budiman, akan kujelaskan ....
Masalah World Building ... Klan Matahari punya sistem sendiri, termasuk permainan anak serta nama menu makanan. Kalian mungkin bertanya akan seperti apa permainan anak-anak di klan canggih. Tenang saja, tidak ada yang menarik, sebab permainannya tidak jauh berbeda dari permainan di bumi. Bedanya, diselipin peralatan canggih.
Misalnya, di Bumi ada permainan sepak bola, di Klan Matahari juga ada Sepak Bola, tapi pake bola canggih atau sepatu canggih. Ada permainan lompat tali, tapi talinya canggih. Intinya, bagi Pacc TL membuat World Building dari klan yang canggih adalah sama persis kayak bumi, tapi ada peralatan canggihnya. Sampek sini paham, yah!
Sebenarnya itu sah-sah saja, biasa digunakan penulis pemula yang baru pertama kali mengembangkan World Building. Masalah dari Pacc TL adalah, selain belio tidak mampu mengembangkan World Building tanpa bayang-bayang Bumi, belio (atau Ghost Wrtiter-nya) juga tidak mampu membuat pemilihan nama yang barokah.
Mulai dari : Bola Pantul Zig-zag Tak Terkendali, Kodok Melompat Warna-warni, Daging Api Putar-putar Oke Gak Oke Gak. Monster Ubilee Ubur-ubu Ikan Lele.
What is that? It's giving tidak kreatif. It's giving AsBun (Asal Bunyi) ... Belum lagi referensi-referensi meme zaman now yang asal aja diselipin di tengah narasi. Entah itu bermaksud ngelucu, atau nge-Troll, karena jelas semua itu tidak membuatku mengenal Klan Matahari lebih jauh. Sebaliknya Klan Matahari jadi seperti dunia yang tidak berisi apa pun selain lelucon.
Katakan juga padaku kenapa ada penggunaan kata seperti "Gabut", "Gercep", "Weekend", "Nyelip", "FOMO". Semua kata itu termasuk kata kekinian yang kawala muda pakai sehari-hari. Katakanlah itu memang ciri khas bahasa Klan Matahari. Kenapa penggunannya tidak konsisten? Kata-kata semodel itu cuma muncul di awal bab, dan tidak pernah dipakai lagi sepanjang cerita.
Ada juga referensi National Geographic dan Discovery Channel, yang namanya diganti jadi "Matahari Discovery" dan "Matahari Geographic". (Usap jidat) Pacc TL ... kalau memang bukan dirimu yang menulis novel ini, setidaknya pekerjakan orang-orang yang lebih kreatif. Bagaiaman mungkin kalian bisa membuat pembaca percaya kalau kami sedang ada di Klan Lain kalau referensi yang diambil semua dari tempat kita tinggal.
Tapi hal yang paling membuat seluruh tubuhku merinding akibat cringe adalah .... Kalian bisa lihat sendiri.
![]() |
Pacc TL be like ... "Di Klan Matahari nama itu serius dan terhormat banget. Pokoknya bukan bercandaan, bukan ngelawak. Kagak percaya? Yaudeh, bodo amat guweh."
SHUT THE HEEL UP!!!
Kau memang membuat nama-nama seperti itu untuk ngelucu. Dan jujurlly, itu cara yang sangat murahan. Aku kecewa padamu Pacc TL, pada Ghost Writer yang kau rekrut untuk menulis cerita ini. Namun, di sisi lain Pacc TL memang bukan terkenal sebagai penulis lucu. Sebaliknya, tulisan belio tergolong serius, menggambarkan belio yang juga serius dan boleh dibilang ... mudah tersinggung.
Makanya, coba kalian bayangkan orang yang biasanya serius dan mudah tersinggung di lingkungan kalian. Katakanlah atasan atau senior atau bahkan orang tua. Nah, tiba-tiba orang itu ngelucu ... Lelucon buatannya akan terasa cringe, 'kan? Sok asik, sok paham anak muda, sok semua orang suka leluconnya. Padahal semua orang merinding seluruh badan sakin cringe-nya.
Namun, karena orang itu atasan/senior kita, mau tidak mau kita ikut tertawa, yang juga biasa kita sebut tertawa karir. Eits ... tapi itu semua cuma opiniku. Aku tidak ingin terkesan Ad Hominem, BUT! Tulisan memang menggambarkan penulisnya dari satu dan lain sisi.
Kemudian Onomatope. Aku ... tidak mau menjelaskan lebih banyak
F. Penilaian
Sampul : 2
Plot : 0,5
Penokohan : 1
Dialog : 1
Gaya Bahasa : 1
Total : 1 Bintang
G. Penutup
Kabar burung itu benar, Pembaca Budiman ... Impy akan pensiun dari Serial Bumi pada Aldebaran Bagian 2. Akhir dari "Fase Pertama" kalau fase pertama itu benar-benar ada, dan bukan sekadar legenda atau bahkan mitos yang diciptakan Pacc TL. Intinya, setelah Aldebaran Bagian 2 aku akan berhenti.
Sedih dan berat rasanya, mengingat semangatku sangat besar saat pertama mengenal serial ini. Terutama era Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Berharap akan jatuh cinta lagi pada serial melegenda dari penulis yang namanya juga sudah melegenda. Namun, semakin lama serial ini semakin kehilangan arah, begitu juga diriku.
Awal kemunduran Serial Bumi masih terbilang menyenangkan, sebab tentu saja konten julid dalam Review Impy bisa terus berjalan. Mari akui, selain aku tampaknya tidak ada pembaca yang memberikan kritik dan/atau julid barokah kepada serial ini. Kebanyakan kritik dan review terasa seperti buzzer yang kalau tidak membagus-baguskan, ya membuat review se-netral mungkin.
Pembaca Budiman juga paling menunggu review Serial Bumi pada lapak ini sehingga aku masih punya tujuan. Nah, semakin ke sini, terutama di buku ke-17 ini, aku merasa Pacc TL cuma sedang nge-troll. Novel ini menjadi bukti bahwa belio benar-benar tidak tahu mau membawa cerita ini ke mana. Novel ini ada, cuma untuk mencari duit. THATS IT!
Maka dari itu, Pembaca Budiman ... aku menolak untuk mendukung karya yang dibuat atas dasar kapitalis begini. Setidaknya penulis Watpat membuat karya-karya wadidaw karena mereka menyukai cerita tersebut, mereka membuatnya dengan hati, walaupun hati itu patut dipertanyakan, tapi mereka tetap memakai hati dan jiwa.
Dengan ini aku katakan, Sampai bertemu di Aldebaran 2. Dan kalau ternyata butuh sepuluh buku lagi untuk sampai ke Aldebaran 2. Aku revisi konteksnya menjadi, sampai jumpa pada novel apa pun setelah novel ini, sebab Impy sudah selesai dengan Serial Bumi.
Impy Pamit dari Serial Bumi 😔🙏
Comments
Post a Comment