Kumpulan Cerpen : Tales from the Dark


Judul : Kumpulan Cerpen : Tales from the Dark

Penulis : Lexie Xu DKK

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2013

ISBN : 9789792299991

Tebal : 344 Halaman

Blurb :

Saat cewek-cewek populer mengadakan slumber party, Marcia malah menemukan sebuah video yang tidak boleh dilihat. Windy terpaksa tinggal di rumah tua milik kenalannya demi kuliah, dan tidak dinyana rumah itu menyimpan rahasia masa lalu yang tidak diingatnya lagi. Amira terkena hukuman untuk sesuatu yang bukan salahnya, dan semuanya berubah menjadi bencana saat dia menemukan jalan rahasia. Sementara Kinara tidak pernah mengerti, kenapa semuanya harus menjadi milik Galuh?

Ada pula kisah tentang rumah permintaan yang bisa mengabulkan apa saja untuk sebuah harga tinggi. Ada kisah tentang kakak-beradik yang terjebak di ruko tua. Ada kisah tentang pacar lama yang menagih janji. Ada kisah tentang seorang cewek yang sakit hati karena dijadikan taruhan. Dan ada kisah tentang sebuah keluarga misterius yang terlalu bersemangat membuat kostum Halloween.

Pernahkah kalian dikuntit oleh perempuan berponi dengan rambut panjang? Pernahkah kalian mendapat hadiah-hadiah aneh yang semakin lama semakin mengerikan? Pernahkah kalian menjanjikan sesuatu pada orang yang baru dikenal? Dan pernahkah kalian bertanya-tanya, apakah rahasia yang selalu disembunyikan sahabat terdekatmu?

Ini adalah kumpulan cerpen thriller dan horor dari 13 penulis dengan karakter yang berbeda-beda. Apakah kalian punya nyali untuk membacanya?
MENGANDUNG SPOILER!!!

A. Kumcer Kocar-kacer!

Baiklah, Pembaca Budiman ... aku tahu apa yang hendak kalian katakan saat ini. "What is this bullpoop, Impy? Bukankah dirimu menjanjikan Julid Magical Seira #2 yang selama ini kita tunggu-tunggu?" dan aku akan meminta kalian untuk dengarkan aku dulu! Hear me out! Let me cook! Let me gyatt the rizz lowkey fr fr.

Bagaimana gayaku meniru Gen Alpha barusan? Cukup kulbet, 'kan? ... Kenapa kalian mengangkat penggorengan?

Nah, aku memang tidak membawakan kalian apa yang kujanjikan, alias Julid Magical Seira #2, tapi eh tetapi aku membawa konten yang lebih seru dan barokah. Mari kita sambit (maksudku sambut) Kumpulan Cerpen : Tales from the Dark. Antologi Cerpen Horor dan Thriller karya penulis lokal yang beragam. Total ada 13 cerpen yang ditulis oleh 13 penulis berbeda. I'm so excited!!!

Aku termasuk pencipta sekaligus penikmat Cerpen, pernah membuat sendiri Kumpulan Cerpen yang bisa kalian baca di sini (promo dikit gapapalah ... Kembalikan cobek itu pada tempatnya!) Bisa kalian lihat juga dari review Fantasy Fiesta 2010 serta 2011, kalau Cerpen memanglah salah satu bentuk literasi yang paling aku nikmati. Apa lagi buku ini mengusung tema Horor dan Thriller. Barangkali ada sosok Monster Daddy yang bisa aku kecengin (wink, wink).

SPOILER : Tidak ada Monster daddy

Namun, aku punya sedikit kekhawatiran ... kalau kalian baca deretan nama penulis pada sampul, kalian akan sadar kalau salah satu dari mereka adalah the one and only LEXIE XU!!! Satu-satunya penulis yang membuatku menyerah dalam membaca sebuah serial, saking brekele aspek-aspek di dalamnya. Bahkan Sang Tere 'Tell' liye pun tidak bisa memberikan dampak sebesar itu kepadaku!

Perasaanku langsung tidak enak, bulu kuduk berdiri, keringat dingin bercucuran, dan itu bukan akibat keberadaan makhluk halus sama sekali. Melainkan aku kepengin e'e (digampar). Tapi, marilah kita memberi Ses Lexie the benefit of the doubt ... toh ini Cerpen, akan se-brekele apa belio dalam menciptakan cerita "pendek", yakan?

Untuk sampul, tidak terlalu memikat, yah. Kayak cuma background langit malam yang ditambahin clipart siluet batu nisan, semak-semak, pohon, cewek duduk, dan sepeda. Jangan-jangan ilustrasi di sampul adalah spoiler untuk ilustrasi di dalam bukunya. (SPOILER : Ilustrasi di dalam bukunya jeleq, bjrit!)

Kenapa juga nama-nama penulis yang terlibat harus dijabarkan satu-satu begitu di sampul daripada pakai nama perkumpulan atau cukup Si Anu DKK saja. Aku tahu mereka mungkin kepengin adil, atau pihak penerbit ingin bukunya terkenal dengan mencantumkan nama penulis-penulis beken, tapi kelihatan tidak estetik kalau pengaturannya begitu.

Nah, mari kita tengok seseram apa cerpen-cerpen di sini!!!


B. Sistim Rating

Di Review Fantasy Fiesta 2010 aku menggunakan GOAT! untuk rating Cerpen terbaik, sementara di Fantasy Fiesta 2011 aku memakai BOTTOM G! Jujurlly ... aku tidak menemukan sistim rating yang tepat untuk menilai Cerpen-cerpen dalam Antologi ini. Beberapa cerpen aku sukak banget, tapi beberapa malah super-duper-ultra-mega brekele!

Ada yang temanya aku suka, tapi tokoh-tokoh di dalamnya ngik-ngok. Ada juga yang keseluruhan cerpen oke, eh ending-nya malah sok edgy nan misterius walhasil menurunkan rating secara drastis. Rating cerpen dalam buku ini terbentang dari 0,5 sampai 4,5. Semua berbeda dari satu cerpen ke cerpen lain.

Jadi daripada bingung memikirkan sistim rating, ada baiknya aku mencantumkan GIF (Graphic Interchange Format) dari masing-masing cerpen. GIF itu bisa jadi reaksiku saat membaca atau malah meme dari Cerpen yang sedang dibahas.

Semua GIF yang tercantum dalam blog ini diambil dari web TENOR, sebagian besar pula (kalau tidak seluruhnya) bertema Flop Tropica atau Stan Twitter. Barangkali kalau kita tidak bisa menertawakan nasib naas di dunia (akibat membaca Antologi ini), kita bisa menertawakan kumpulan GIF SLAAAAAY yang tercantum di sini.

1. My Halloween Costume By Christina Juzwar

Awal yang menarique ....

Cerita tentang keluarga kecil Ibu, Kakak, dan Adik yang bersemangat menyambut Halloween. Si adik mau cosplay jadi indomi, sementara si Kakak mau cosplay jadi orang yang dilihatnya di dalam bus. Sayang beribu sayang kostum-kostum tersebut tidak dijual di mana pun, itu sebabnya si Kakak dan Adik harus berusaha mendapatkan kostum-kostum ini dari pemiliknya langsung.

Konsep ceritanya aku sukak, eksekusinya juga oke, tokoh-tokoh pun likeable. Walaupun twist ceritanya sudah tercium sejak kita masih ada di ujung kulon. Aku cuma heran, kenapa paragraf awal cerpen membahas tali-temali yang bergantung di pohon sambil menahan beban berat di bawahnya. Namun, penyebab keluarga kecil ini jadi "anomali" malah kecelakaan?

I'm confuse ... apa korelasi paragraf tali-temali di awal dengan keseluruhan cerpen? Keluarga kecil ini pun tidak "mengambil" kostum Halloween dengan cara gantung-menggantung korban. Antara penulis lupa alasannya membuat paragraf awal, atau dia memang cuma mau pamer permainan kata yang tidak bagus-bagus amat itu.

2. Slumber Party By Christina Tirta

Potret Miss Jutek, Miss Cuek, dan Miss Kepo ketika Miss Cupu lagi dicolok manja ame hantu di kamar mandi

Cerita ini membuatku bingung setengah modar. Jadi ada empat cewek populer di sekolah yang tengah mengadakan acara Slumber Party alias Bobo Bareng. Mereka adalah Miss Kepo, Miss Jutek, Miss Cupu, dan Miss Cuek, dan Miss Sempak Kuda (alias Impy). Jujur aku tidak tahu apa faedah sebutan-sebutan ini, toh tidak ada pengaruhnya ke cerita, sebab penokohannya pun tidak menunjukkan sifat-sifat demikian.

Tiba-tiba, salah satu dari mereka kepengin banget menyetel DVD yang gak tau dari mana datengnya, anjim! Begitu disetel ternyata DVD itu juga menampilkan ciwi-ciwi yang tengah melakukan acara Bobo Bareng, seperti mereka. Nah, Miss Cupu (or whomever it was!) melihat ada sosok hantu dalam rekaman itu. Ternyata eh ternyata sosok itu adalah tante dari Miss Jutek (or whomever it was).

Si Tante ini meninggal akibat pembumllyan oleh ciwi-ciwi populer sehingga mengakibatkannya tertabrak truk. Maka arwah Si Tante pun gentayangan, menyimpan dendam pada ciwi-ciwi populer yang mengadakan acara Bobo Bareng? ... Kalian paham saat aku bilang kebingungan? Si Tante teh spesifik membunuh orang yang sedang mengadakan acara Bobo Bareng doang gitu?

Terus ... dendam sih boleh, tapi bukankah Miss Jutek adalah KEPONAKANNYA? Kagak ada kompensasi barang dikit gitu? Toh, Miss-miss ini juga tidak pernah diceritakan pernah menjahati orang, aku jadi merasa Si Hantu Tante teh emang pantes dah di bumlly, buktinya udah jadi hantu aja suka bertindak seenak udel gini.

Aku akan lebih bersimpati pada Si Hantu Tante dan seluruh cerita akan lebih masuk akal seandainya ada hint kalau Miss-miss ini adalah pembumlly di sekolah. Buatlah mereka menggosipkan seseorang yang lebih tidak populer dari mereka, atau saat mereka menceritakan kenakalan sambil tertawa tanpa dosa. LAH INI KAGAK!

Miss-miss ini lagi asik aja ngobrol selayaknya ciwi-ciwi SMA pada umunya, ujug-ujug ada setan yang TANTENYA SENDIRI nongol main colok-colok manja tanpa permisi. Mangsut? Sok asik banget lu! Udah gitu ending-nya Si Hantu Tante malah bawa pasukan, siap menunggu mangsa selanjutnya. Maksudnya menunggu ada yang bikin acara Bobo Bareng di rumahnya lagi gitu? Ape sii!!!

3. Membunuh Galuh By Dadan Erlangga

Potret Kinara dan Galuh

This is what I'm talking about! Cerita yang unik baik dari konsep maupun eksekusi. Aku paling suka narasi batin dari cerpen ini. Menceritakan Kinara yang ingin membunuh Galuh, sahabat baiknya sendiri. Kenapa? Mungkin karena Galuh adalah segala hal yang diharapkan Kinara ada pada dirinya sendiri. Atau mungkin Galuh adalah diri Kinara sendiri yang tidak pernah ia ketahui lantaran terlalu insecure.

Banyak orang kebingungan dengan ending cerpen ini sehingga memberikan rating rendah, tapi aku pikir ending Cerpen ini sangat jelas. Black Swan ... kalian tahu film itu? Nah, seperti itulah keseluruhan tema ceritanya. Meskipun tidak jelas tekanan apa yang ada dalam diri Kinara sehingga dia bisa mempunyai Alter Ego.

Rasanya memang itulah kekurangan Cerpen ini. Terlalu dangkal. Kinara jadi begitu cuma karena kecemburuan kepada Galuh yang dekat dengan cowow incarannya. Gorl ... itu yang membuatmu ingin membunuh Galuh? Cuma gara-gara dia dekat dengan cowow kucei? Tapi seperti yang kubilang, narasi batin Kinara dalam cerpen ini sangat aduhai.

Kita bisa merasakan sisi insecure, kebencian, serta rasa sayang Kinara kepada Galuh. Dia menyayangi Galuh karena menjadi satu-satunya orang yang peduli padanya, tapi juga benci dengan fakta bahwa galuh lebih baik dari dirinya. Kalau seandainya konflik bukan cuma perihal cowow kucei aku akan memberikan cerpen ini rating 5 bintang!

4. Rumah Permintaan By Erlin Cahyadi

Gorl ....

Pembaca Budiman, ingat ini, yah. Pasaran bukan berarti jelek. Eksekusi cerita, ciri khas gaya bahasa penulis, serta penokohan dan dialog bisa menjadikan cerita paling pasaran sekali pun jadi menarik. Sayang beribu sayang, semua itu tidak bisa kita temukan dalam Cerpen ini.

Menceritakan Marsya (bukan and the bear) yang mendapatkan penyiksaan tak terhingga dari sang Ibu Tiri sehingga ia kabur dari rumah. Di malam hujan deras, Marsya menemukan rumah kuno tak berpenghuni. Mengabaikan rasa takut, Marysa pun berteduh di situ, dengan penuh duka-lara dia mengukir di tembok, "Andai Mama Andita (si Ibu Tiri) mati!" Besoknya tentu saja harapannya terkabul, sebab rumah itu bukan sembarang rumah.

Dan seperti cerita-cerita semodel, permintaan itu tidak gratis, alias akan ada bayaran untuk sebuah permintaan. Nah, dari sini cerita mulai brekele, lantaran my gorl Marsya tidak diberi waktu istirahat barang semenit! Literally besoknya, dia pulang ke rumah mengetahui Mama Tiri sudah modar, kemudian temannya si Marsya datang membawa segundang info.

Temen Marsya be like "Rumah yang lo datengin semalem itu lumayan gede, di kelilingi pohon gede, gak jauh dari sini, ada air mancur pelangi, ada abang-abang bakso beranak 10 ribuan, dan ada parabola indihom?"

Marsya mengangguk

"Ya ampun Marsya, itu bukan rumah sembarangan. Dulu sepupu guweh pernah nulis "Andai temenku jadi undur-undur" dan besoknya permintaa itu jadi kenyataan. Tapi selanjutnya sepupu guweh juga berubah jadi undur-undur. Rumah itu bisa mengabulkan permintaan, Marsya! Tapi ada harga yang harus dibayar!"

Like, Gorl... how do you know that information so specifically?

Selanjutnya, Marsya pun kembali ke rumah itu untuk mengahpus permintaannya. Tentu itu mustahil, dan akhirnya hantu di rumah itu pun membuat Marsya membayar atas permintaannya. Cepet banget busyet! Si Marsya baru banget disiksa Ibu Tiri! Sekarang dia malah dihukum karena terbebas dari orang yang jahat padanya. Biarkan dia bernapas dulu barang satu dua hari kenapa si!

Mungkin aku terlalu memikirkan moral dari Cerpen bergenre Horor, tapi jujur ... laju alurnya terlalu cepat, dan penyebab kematian Marsya malah hantu penghuni rumah! Buatlah dia merasa bersalah dulu, buatlah dia membuat permintaan lain yang egois, intinya buatlah dia menyalahgunakan rumah permintaan sebelum mendapat hukuman! Dengan begitu, semua bisa masuk akal.

5. Lily's Top Secret By Lea Agustina Citra

This one grew on me

Jujur aku sudah siap menjulid cerita ini sejak kalimat pertama. Hasrat kejulidan itu bertambah besar ketika mengetahui kalau cerpen ini memakai dua POV yang berbeda. Namun, siapa sangka kalau semakin ke belakang ceritanya semakin asique. Walaupun perbedaan POV (Lily dan Gwen) cuma ada di penggunaan kata ganti "Aku" untuk Lily dan "Gue" untuk Gwen. Setidaknya perbedaan narasi batinnya ada.

Menceritakan Lily si anak aneh yang pucat, tidak bisa kena matahari, serta selalu terlihat lemah-lesu-lunglai-lemas-laper (5L). Lily punya satu teman bernama Gwen, tapi Gwen berteman dengan Lily hanya karena diberi tantangan oleh KKK bukan kultus, melainkan Kakak Kelas Kece untuk membuktikan bahwa Lily memang seorang Vampir. Kalau berhasil, Gwen boleh bergabung ke dalam genk KKK.

Percayalah konflik ini tidak ada konklusinya sama sekali. Dihilangkan juga tidak akan berpengaruh apa pun ke dalam cerita.

Gwen izin datang ke rumah Lily dan diperbolehkan. Dari kunjungan tersebut, Gwen pun mengetahui kalau Lily ternyata bukan Vampir, melainkan anak yang terlahir memiliki alergi matahari serta selalu kekurangan darah. Akhirnya Gwen merasa bersalah, tapi hatinya tenang mengetahui fakta bahwa Lily bukan vampir.

Aku pun ikut tenang sebagai pembaca, tapi ketenangan itu kembali hilang ketika Gwen malah mengundang keluarga Lily untuk makan malam di rumahnya, karena ternyata Lily dan keluarganya MEMANG VAMPIR! Itu pergantian plot zig-zag yang sangat oke. Mungkin penjabaranku ini membuat kalian berpikir ceritanya generik.

Namun, seperti yang kubilang pasaran bukan berarti jelek, generik bukan berarti brekele. Aku suka cara penulis membawa kita mengira-ngira akan seperti apa ending-nya, aku suka penggambaran keluarga Lily yang unnerving tapi tidak terlalu aneh. Keluarga Lily digambarkan selayaknya keluarga biasa dengan sedikit twist.

Seperti Addams Family! Okay, okay ... aku suka cerita ini karena mengingatkanku pada Addams Family, kalian tidak boleh protes! Kalau kubilang bagus ya bagus!

6. Si Penguntit By Lexie Xu


Lexie, what is this? Kau membuatku tersiksa sampai akhirnya menyerah pada seri Omen akibat terlalu banyak dialog serta adegan UwU tidak penting dan tidak pada tempatnya. Sekarang kau malah melakukan hal sama dalam bentuk cerpen! HOROR AND THRILLER by the way ... apa yang kau masukkan ke dalam Antologi ini, Lexie?

Orang-orang di Gudreads memuji cerita ini karena "unik" dan "lucu". Bruv ... kalau aku ingin membaca cerita lucu aku akan membaca genre Humor bukan HOROR DAN THRILLER! Aku paham komedi bisa jadi sub-genre, tapi alih-alih sub-genre Komedi, malah genre Horor dan Thrillernya yang jadi tempelan.

Okay ... cerpen ini menceritakan anak-anak remaja pergi berlibur ke villa angker. Tokoh utama kita Jessi J (whatever her name was) ngejer-ngejer cowow gantenk bernama Otong. Di tengah usaha ngejer-ngejer itu, Jessi ditempeli oleh sosok hantu buruk rupa yang menguntitnya ke mana pun. Jessi agak terganggu, tapi tidak terlalu peduli sebab dia akhirnya bisa dekat dengan cowow incarannya Si Otong.

Jessi baru benar-benar panik saat Si Hantu mengambil alih tubuhnya, bukan karena dia jadi hantu alias METOT, bukan juga karena dia terjebak di villa angker, sendirian, beda dunia, terasingkan, dan mungkin tidak akan pernah bertemu teman-teman serta keluarganya lagi. Jessi lebih ke KZL karena Si Hantu mulai mendekati Si Otong! (Lexie what is this?)

Jessi dalam wujud hantu pun gantian menghantui Si Hantu sebab dia tidak terima ada orang lain, atau sosok lain yang berani dekat-dekat Si Otong cowow incarannya! Akhirnya ... Jessi pun berhasil mengambil alih balik tubuhnya, lantas bisa lanjut pacaran sama Si Otong tanpa gangguan siapa pun. Or is it? Sebab Si Hantu ternyata mengikuti Jessi dan kawan-kawannya pulang ke rumah.

Nah, aku tanya sama kalian ... apa garis besar Cerpen ini? Cewek yang lagi usaha ngejer-ngejer cowok tapi digangguin hantu. Kagak ada faedahnya sama sekali! Motivasi si hantu kagak ada, alasannya memilih menguntit Jessi kagak ada, konflik batin antara Jessi, Otong, dan Si Hantu juga kagak ada. Cerpen ini tidak ada faedahnya!

LEXIE, GET OUT!!! GET OUT OF HERE NOW!!!

Sumpah demi Neptunus, demi Poseidon! Cerpen ini terasa paling panjang tapi paling kosong! Banyak sekali adegan UwU dan adegan kocak yang aku skip-skip-skip lantaran tidak ada gunanya juga untuk plot maupun penokohan! Setidaknya Cerpen lain berusaha menyesuaikan tema, berusaha memberi makna lebih, berusaha memberi ketakutan pada pembaca.

LEXIE, WHAT IS THIS???

7. Bidadari yang Terluka By Luna Torashyngu

It's ok, I guess ....

Saking tercengang dengan Cerpen sebelumnya, aku akan lebih menghargai Cerpen-cerpen berikutnya mulai sekarang. Untung beribu untung, Cerpen ini memang lumayan oke dari segi eksekusi. Tema yang diusung sangat pasaran, penyelesaian ceritanya agak cheezy, tapi secara keseluruhan padu. Cerpen ini tipikal cerita-cerita di majalah misteri yang suka kubaca dulu.

Di malam hujan nan sepi, motor seorang pemuda mogok tanpa sebab, tepat di depan rumah kosong yang terlihat tidak berpenghuni. Siapa sangka ternyata ada orang di rumah itu, wanita yang sangat cantik dan baik hati. Menyuruh si pemuda masuk, mengganti pakaian, memberikan minuman, sambil sedikit menggoda.

Namun, Pemuda ini adalah seorang Gentleman, dia punya pacar dan tidak berniat memalingkan hati. Dia juga beradab serta bertata-krama sehingga menolak godaan tipis-tipis dari si pemilik rumah. Pemuda itu pun tertidur akibat keleahan. Siapa sangka penghuni rumah ini ternyata sosok hantu yang tersakity. Well ... dua sosok, sebab hantunya kakak-beradik perempuan.

Dua hantu ini terbvnvh di tangan laki-laki bejat dan hidung belang, mereka bersumpah akan membvnvh setiap pemuda yang termakan godaan mereka di rumah itu. Seperti yang kita tahu, Pemuda ini tidak termakan godaan, Pemuda itu aman, dia bahkan membuat dua hantu ini percaya bahwa masih ada laki-laki baik di dunia, lantas mereka pun kembali ke alam baka untuk beristirahat dengan tenang.

Besoknya ... ternyata Pemuda itu tidur di rumah kosong. Udah ketebak lah, ya ... Karena ceritanya sangat standar dan tidak memberikan sesuatu yang unik, aku tidak bisa memberikan rating tinggi. Aku cuma heran kenapa si Pemuda ini penasaran banget bajunya ilang ke mana. Eh, tapi jawaban warga sekitar cuma ....

"Mei Shan (salah satu dari dua hantu) memang suka baju-baju longgar yang biasa dipakai cowok, mungkin bajumu diambil olehnya."

Okay ... terus apa yang kita dapatkan dari informasi itu dan apa pengaruhnya untuk plot?

8. Detensi By Popy D. Chusfani

Naurr ... beginikah gambaran ceritaku?

Bayangkan The Breakfast Club tapi ada bumbu hororya. Tiga anak dihukum detensi akibat melakukan kesalahan yang berbeda-beda, satu Anak Berandal, satu Anak Aneh, dan satu lagi si Tuan Putri. Serius, adegan dan dialog awal Cerpen ini sangat mirip film The Breakfast Club. Si bandel yang bertingkah bandel dan menggoda si Tuan Putri yang cantik nan perfect, sampai Si Aneh yang bertingkah aneh.

Nah, lagi enak-enak ngobrol, tiba-tiba saja mereka dipanggil oleh hantu penghuni sekolah, menyebabkan ketiganya terjebak di semacam labirin. Lebih parah lagi ada Sosok Itu dalam labirin tersebut, konon kalau sampai ditangkap oleh Sosok Itu mereka tidak akan bisa keluar dari labirin selamanya.

Lagi-lagi cerpen yang genre Horror dan Thriller-nya terasa tempelan. Cuma ditambahin sosok hantu yang keberadaannya juga kurang jelas, tidak menjadikan se-fruit cerita bergenre Horror dan/atau Thriller. Kalian pikir kenapa aku sangat menjulid Novel Noir #1 dan #2 kalau bukan gara-gara hal serupa!

Namun, Cerpen ini masih punya makna atau berusaha punya makna daripada cerpennya si Lexie (Lexie what is that?). Penulis berusaha membuat tokohnya saling terbuka lewat jalan horor. Mereka terdesak, berpikir tidak akan keluar dari labirin selamanya, dan di situlah mereka mulai jujur pada yang lain juga diri mereka sendiri. Itu konsep yang hendak diusung Penulis, sayang eksekusinya kureng.

9. The Curse of the Messenger By Pricillia A.W.

I'm too old for this sheet

I'm sorry ... tapi apakah aku sudah tua? (yes). Cerpen ini rasanya seperti diciptakan oleh anak SMA yang sangat mencintai fakta bahwa dia adalah anak SMA. Kalian paham maksudku? Kayak ... hal paling menyakitkan dan bikin merana baginya adalah diputusin cowok atau dapat nilai dibawah 6 saat ujian. Cerpen ini berusaha membuat vibe ceritanya serius, tapi dipikir-pikir ... kagak penting-penting amat!

Jadi ... Manda ikut acara Leadership yang hanya bisa dihadiri oleh para ketua. Ketua kelas, ketua ekskul, ketua sindikat, pokoknya ketua. Nah, kebetulan cowow yang dia "cintai" (sebut saja Entong) juga ikut acara tersebut, sayang beribu sayang di hari-H acara si Manda malah sakit sehingga harus menghabiskan waktu di UKS, nah di situlah dia bertemu sosok perempuan misterius.

Sosok ini mengobrol dengan Manda begitu asiknya, terutama Si Sosok memuji betapa UwU perilaku Entong padanya, serta betapa tulus "cinta" Manda kepada Entong. Di akhir percakapan, Sosok Hantu menitipkan bingkisan untuk kakak kelas mereka. Ternyata bingkisan itu berisi hal yang sudah lama rusak dari sosok yang tersakity oleh kakak-kakak kelas tersebut.

Sosok itu pun mengirim pesan bersama bingkisannya yang berbunyi, "Aku akan kembali dengan cara yang sama. Cari saja cewek manis dan lugu yang "mencintai" seseorang dengan tulus dan perhatian."

Kalian paham maksudku? Konflik yang cuma terasa deep untuk anak-anak 14 tahun. Dan pesan terakhir si hantu itu? Oh, no ... so corny, what is that? Makanya aku bingung bagaimana cara memberi rating Cerpen ini. Bagiku, konflik dalam cerita ini tidak penting sama sekali. Di sisi lain, memang ada kasus anak sekolah yang bertindak sejauh itu, alias sampai mengakhiri hidup cuma karena "cinta".

Darlings, you're all a CHILD! Kalian terlalu sering membahas cinta di saat kalian tidak tahu apa artinya! Bagaimana kalau, daripada membicarakan cinta, kita pikirkan saja tugas kelompok membuat replika kinerja paru-paru. Sudah kalian kerjakan, belum?

10. Badai By Regina Feby

This is what I'm talking about, Baby!

AKHIRNYA BUKAN HANTU-HANTUAN! Cerpen ini punya suspens dan dieksekusi dengan baik juga. Menceritakan perempuan yang selalu mendapatkan hadiah misterius di mejanya. Awalnya hadiah-hadiah itu lucu, lama-lama berubah menyeramkan seperti bangkai tikus. Tokoh utama kita tentu saja penasaran, ketakutan, dan membuat banyak praduga.

Di sisi lain, si Tokoh Utama punya kakak bernama Badai yang selama di sekolah selalu menjaga serta mengawasinya. Sayang sekali, Badai sudah lulus saat hadiah-hadiah aneh mulai muncul. Si Tokoh Utama mulai mencurigai teman sebangkunya, orang yang ditaksirnya, hingga anak-anak populer iseng di sekolah.

Siapa sangka, semua kecurigaan itu adalah benar. Namun ... mereka semua melakukan itu untuk balas dendam kepada Badai yang telah membuat kehidupan sekolah orang-orang terasa seperti di neraka. Si tokoh pun bingung, Badai adalah kakak yang baik, anak populer, pintar, dan teladan. Atau ... itu memanglah sampul yang diciptakan Badai untuk menutupi segala kebobrokannya.

Akhirnya penulis yang tidak memakai embel-embel hantu sebagai horor, aku akan memberi nilai lebih untuk itu. Selebihnya, karena hint samar-samar yang penulis sebar di sepanjang cerita bisa masuk akal di ending. Cara Tokoh Utama membuat Badai sebagai sosok pahlawan membuat kita sebagai pembaca ikut kaget begitu mengetahui siapa Badai sebenarnya.

Penulis juga membuat detail kecil, yaitu tidak menyebutkan nama si Tokoh Utama sama sekali sepanjang certa. Nmaun, satu orang yang akhirnya menyebut namanya adalah Badai, ketika dia sedang membvnvh Tokoh Utama kita sehingga sampai detik ini pun kita tidak tahu siapa nama si Tokoh Utama. That is kinda cool.

11. Cerita Malam By Velleria Verawati


Aku akan mengatakan ini di awal, satu-satunya hal yang aku suka dari Cerpen ini adalah caranya menggambarkan acara pelantikan Paskibra dengan sangat akurat dan detail. Kebetulan Impy juga seorang Paskibraka di zaman SMA dan Cerpen ini membuatku nostalgia ke zaman dahulu kala. Bedanya, aku tidak didatengin hantu sama sekali saat Jurit Malam.

KE MANA SEMUA HANTU ITU PERGI!!!???

Oh, aku tahu, tidak ada hantu yang mendatangiku, karena semua hantu mendatangi Tokoh Utama kita dalam cerpen ini. Cerpen ini cuma berisi parade hantu. Ada hantu kakek-kakek, hantu anak kecil, hantu wanita, hantu pria, hantu bohongan, hantu beneran, dan hantu beneran tapi ngaku bohongan.

Saat kalian pikir sudah cukup dengan hantu-hantu tersebut, tenang saja ... Penulis masih punya banyak cadangan hantu dalam kantongnya. MORE HANTU! Bahkan konon katanya sampai saat ini Tokoh Utama masih ketemu hantu. Aku yakin suatu saat nanti Si Tokoh akan direkrut NASA supaya mendeteksi ada hantu apa di luar angkasa sana.

12. The Deathly Music Box By Veronica B. Vonny


Pliss, berapa usia Penulis saat menciptakan Cerpen ini? Apakah belio sudah cukup umur? Apakah belio sudah tahu unsur intrinsik Cerpen? Apakah belio sudah tahu aturan dasar kepenulisan? Apakah belio sudah tahu tata cara penggunaan Onomatope? Pertanyaan ini penting, sebab Cerpen ini sangat tidak serius dan kekanakkan! I'm concern.

Mulai dari Tokoh Utama yang masih SMP tapi segala hal disekelilingnya adalah tentang cowow-cowow-cowow. Plot-nya sangat generik tipikal teror-teror seram anak sekolahan. Cara para tokoh menanggapi teror itu juga komikal banget! Tipikal anak ingusan! Kalau Cerpen ini dibuat oleh anak SD itu baru masuk akal, tapi penulis-penulis di sini sudah dewasa semua, ah!

Penggunaan Onomatope pula! Oh My Neptune! Kalian akan menemukan onomatope seperti nanananana nanananana nananana nananana. Itu apaan, anjer!? Kalau memang ingin menggambarkan sebuah lagu, ya buat deskripsi lagunya saja, dong! Jangan malah nanana nanana nanana nananana begono. Mangsutnya apa? Belum lagi Onomatope tininit, kriiiing kriiiing kriiiing, hiks hiks hiks.

Well, buku ini terbitan tahun 2013 mungkin EYD belum disempurnakan secara maksimal, peraturan dalam dunia kepenulisan pun belum terlalu ketat. BUT! Aku rasa Cerpen ini terlalu ngasal. Akhirnya aku membuang sedikit waktu untuk mencari siapa penulis Cerpen ini, dan ternyata belio adalah editor dari serial Johan buatan Lexie Xu ....

BOTH OF YOU GET OUT!!!

13. Reinkarnasi By Yennie Hardiwidjadja


Di titik ini aku sudah sangat lelah, jadi rating untuk Cerpen ini mungkin tidak terlalu kredibel. Apa lagi kita kembali ke tema hantu, obsesi ke cowow, serta plot generik abiz. Namun, Cerpen terakhir ini memang bukan yang terburuk, tapi jadi penutup yang barokah juga tidak. Kalian paham maksudku?

Tokoh Utama kita punya teman tak kasat mata sejak kecil bernama Sky. Saat lulus SMA tokoh utama kita tinggal di rumah Bibi-nya yang tidak terpakai. Si Bibi ini agak sedikit SUS terutama saat mengetahui Tokoh Utama sudah punya Pacar dan mungkin dia akan berkunjung untuk perayaan kelulusan dan perdana tinggal sendiri ini.

Namun, begitu si Pacar benar-benar datang, Bibi malah memukulnya dengan kayu hingga pingsan sambil mengatakan, "Kenapa kau tega mengkhianati, Will!" Pokoknya, sepanjang cerita, Tokoh Utama tengah mencaritahu siapa itu Will dan apa hubungan dia dengan gitar kuno dan si Bibi yang berubah SUS setiap kali membahas Si Pacar.

Usut punya usut, Will dan pacarnya meninggal beberapa tahun lalu akibat kecelakaan. Nah, si cewek sudah kembali ke alam baka dan berreinkarnasi ke tubuh si Tokoh Utama, sementara Will memilih untuk tetap di dunia dan menjaga siapa pun perempuan yang menjadi reinkarnasi pacarnya. Makanya dia berteman dengan Si Tokoh Utama sejak kecil. Will adalah Sky!

Itu UwU kayaknya ... aku tidak terlalu yakin. Aku cuma sudah tidak peduli pada tokoh-tokoh dalam Cerpen ini, malahan aku tidak peduli Cerpen ini sama sekali!

Catatan Tambahan

1. Ilustrasi setiap Cerpen dalam Antologi ini jelek banget, ancrit! Aku selalu suka ilustrasi dan menambah nilai kepada buku apa pun yang punya ilustrasi. Namun oh nenamun, kalau ilustrasi yang disediakan cuma kumpulan clipart dari Mbah Gugel bagaimana aku mau memberikan nilai tambah? Antara memberikan ilustrasi barokah atau tidak usah sama sekali! PILIH SALAH SATU!

2. Ini sangat relate padaku sebenarnya ... Antologi Cerpen ini punya dua jenis penulis. Satu, tipe yang memberi penamaan tokoh maupun latar tempat secara ngasal dan asal bunyi karena ini cuma Cerpen yang tidak perlu dipikirkan secara serius. Dua, tipe penulis yang menjadikan Cerpen sebagai ajang pamer penamaan keren, unik, nan barokah yang belum sempat digunakan pada novel konkret mereka.

Makanya dalam Antologi Cerpen ini kita akan menemukan nama seperti Manda, Kinara, Lily, Galuh serta nama-nama generik lainnya. Namun, di beberapa Cerpen akan ada nama seperti Electra, Gwendoline, Piettro, Xaverius, serta nama-nama Eropa nan rumit lainnya. That must be telling something about this ... SOSCIETY!

Penutup

Nah, apa pelajaran yang bisa kita ambil dari Antologi 13 Cerpen di atas, Pembaca Budiman?

Bahwa Horor dan Thriller bukan melulu soal hantu. Bahwa cewek tidak harus selalu terobsesi pada cowok begitu juga sebaliknya. Bahwa masa SMA apalagi SMP tidak seserius penggambaran para penulis Teenlit di luar sana, jadi sebaiknya kalian nikmati saja masa-masa itu tanpa jadi depresong.

Apa lagi? Bahwa Lexie Xu brekele dalam bentuk novel maupun Cerpen? YES!

Ini pasti faktor usia. Aku bukan lagi target pembaca dari Penulis-penulis ini. Mungkin mereka sengaja bikin Cerpen seperti ini, sebab mereka memilih target pembaca khusus. Mungkin mereka bisa membuat karya yang benar-benar cocok untuk pembaca seusiaku, tapi mereka cuma sedang tidak menargetkan saja. Aku jadi banyak memberi kompensasi pada setiap karya belakangan ini.

Itu sebabnya hasrat julidku tidak setinggi dua atau tiga tahun lalu. Mungkin ini kedewasaan yang sesungguhnya, atau mungkin karena aku belum menemukan karya yang memang layak dijulid full force! Eits ... jangan sedih dulu, aku mendapat kabar burung kalau You-know-who baru saja menerbitkan novel baru.

Ini semua hanya tentang waktu.

Nah, segitu dulu review kali ini. Sampai jumpa di review yang akan datang meskipun itu bulan dua ^o^/

Comments

Impy's all-time-fav book montage

The School for Good and Evil
A World Without Princes
The Last Ever After
Quests for Glory
House of Secrets
Battle of the Beasts
Clash of the Worlds
Peter Pan
A Man Called Ove
My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry
The Book of Lost Things
The Fairy-Tale Detectives
The Unusual Suspects
The Problem Child
Once Upon a Crime
Tales From the Hood
The Everafter War
The Inside Story
The Council of Mirrors
And Every Morning the Way Home Gets Longer and Longer


Impy Island's favorite books »

Baca Review Lainnya!

Ily

Sky Academy

Aldebaran (Bagian 1)

Novel-novel Terkutuk (Mostly Watpat)

Laut Bercerita

Mbah Rick Riordan Melanggar Semua Pakem dalam menulis POV1 (dan Tetap Bagus)