Bintang
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020351179
Tebal : 390 Halaman
Rating Pribadi : 3 Stars
Blurb :
Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar.
Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain.
Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar”-nya.
Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya…
Buku keempat dari serial “BUMI”
Tarik napas dalam-dalam ... embuskan perlahan. OK WHAT THE (sensor). Sudah jelas bahwa kedua buku itu adalah lanjutan dari serial Bumi. Sampul mirip check, judul luar angkasa check, Tere Liye check. Kedua, haruskah buku ini terbit dua biji sekaligus? Maksudku aku tidak tahu apakah itu keberuntungan atau kesialan. Bukan karena harga kali ini (ya ... tumben sekali) tapi karena buku ini seharusnya tidak perlu lah sepanjang itu?
Apakah sudah direncanakan sebanyak ini sejak awal? Apakah premis dan kerangka cerita memang seperti itu? Sumpah ya, aku suka fantasi, apa lagi yang bersambung sangat panjang (School For Good and Evil contohnya) tapi isi dari buku itu harus benar-benar berbobot alias direncanakan endingnya. Ups ... tahan bagian itu. Aku akan sampaikan lebih banyak di Penutup. Untuk kali ini aku akan langsung membaca saja.
Bahkan tidak semangat mengomentari sampul dan blurb. Arrgh!! Why am i doing this? Okay ... remember your commitment.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020351179
Tebal : 390 Halaman
Rating Pribadi : 3 Stars
Blurb :
Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainnya. Tapi kami menyimpan rahasia besar.
Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, teman semejaku, bisa mengeluarkan petir dari telapak tangannya. Dan Ali, si biang kerok sekaligus si genius, bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke dunia paralel yang tidak diketahui banyak orang, yang disebut Klan Bumi, Klan Bulan, Klan Matahari, dan Klan Bintang. Kami bertemu tokoh-tokoh hebat. Penduduk klan lain.
Ini petualangan keempat kami. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia paralel dari kehancuran besar, kami harus menyaksikan bahwa kamilah yang melepaskan “musuh besar”-nya.
Ini ternyata bukan akhir petualangan, ini justru awal dari semuanya…
Buku keempat dari serial “BUMI”
MENGANDUNG SPOILER!!!
A. Bintang (dan kali ini beneran di Bintang)
Buku keempat!!! Finally kita sampai di akhir serial Bumi. Benarkah? Sungguh? Really? Seriously? Hua-ha-ha-ha ... Tidak semudah itu, Gionino! Beberapa waktu silam, aku mendapatkan notifikasi dari Gramedia di Instagram. Wow ... buku bagus apa yang diterbitkan oleh penerbit kesayangan kita ini sekarang? Dan ternyata ... dua buku dari Tere Liye yang berjudul. Ceros dan Batozar, dan Komet.
Tarik napas dalam-dalam ... embuskan perlahan. OK WHAT THE (sensor). Sudah jelas bahwa kedua buku itu adalah lanjutan dari serial Bumi. Sampul mirip check, judul luar angkasa check, Tere Liye check. Kedua, haruskah buku ini terbit dua biji sekaligus? Maksudku aku tidak tahu apakah itu keberuntungan atau kesialan. Bukan karena harga kali ini (ya ... tumben sekali) tapi karena buku ini seharusnya tidak perlu lah sepanjang itu?
Apakah sudah direncanakan sebanyak ini sejak awal? Apakah premis dan kerangka cerita memang seperti itu? Sumpah ya, aku suka fantasi, apa lagi yang bersambung sangat panjang (School For Good and Evil contohnya) tapi isi dari buku itu harus benar-benar berbobot alias direncanakan endingnya. Ups ... tahan bagian itu. Aku akan sampaikan lebih banyak di Penutup. Untuk kali ini aku akan langsung membaca saja.
Bahkan tidak semangat mengomentari sampul dan blurb. Arrgh!! Why am i doing this? Okay ... remember your commitment.
B. Ngomongin Anu
Seperti biasa yang biasa dan sangat biasa di buku-buku sebelumnya. Awal buku Bintang diawali dengan Raib, Ali, dan Seli hidup normal di sekolah. Ali sudah kembali seperti semula, tidak lagi menjadi populer dan aku heran kenapa bisa sesignifikan itu dan tidak menjadi skandal sekolah. Petualangan mereka kali ini adalah mencegah klan bintang menghancurkan pilar-pilar yang bisa menghancurkan bumi bahkan seluruh dunia paralel.
Maka hadirlah orang-orang besar dari seluruh klan, yang semuanya memang orang penting dan sudah tua alias juga sudah dewasa. Namun, bagaimana dengan bumi? Klan bumi hanya di wakili oleh tiga remaja yang 'istimewa'. Ya ... meskipun mereka istimewa, menurutku itu sangat tidak adil. Bumi adalah klan yang paling ditaruhkan keselamatannya di sini, dan kita hanya bergantung pada tiga remaja? Ayolah ... setidaknya buat karakter yang asli bumi, yang tahu keberadaan dunia paralel selain mereka bertiga.
Buku ini, ekhem ... serial ini menurutku hanya mementingkan klan lain, terlalu memperdalam klan lain sampai melupakan Bumi yang notabennya klan si tokoh utama. Di buku ini juga kita di ajak berpetualang ke seluruh Klan Bintang, mungkin bukan ke seluruh juga, karena hanya mengulang lagi dan lagi. Diajak berpetualang dengan cara yang tidak terlalu asyik, membuatku tidak bisa menikmati petualangan ini dengan maksimal.
Terlalu banyak adegan diulang, terlalu lama perjalanan yang menjenuhkan tanpa selingan-selingan yang menarik atau memorable. Porsi keikutsertaan seluruh tokoh juga kurang terbagi dengan baik, perannya tidak membuat mereka spesial. Aku pernah mendengar pepatah, tokoh pembantu pun harus punya kenangan, atau setidaknya berpengaruh. Di sini, semua memang berpengaruh, tapi bukan melalui tindakan, melainkan hanya disebutkan saja apa tugas-tugas mereka tanpa ada tindakan nyata.
Kemudian mereka menelusuri berbagai pilar, ditambah adegan-adegan kecil yang mungkin mempengaruhi akhir cerita (yang juga diceritakan secara gamlang.) Nah, sampailah di semi-akhir cerita di mana ternyata pilar yang mereka temukan adalah penjara si antagonis utama selama ini. Well ... itu sebabnya ada dua buku lagi terbit, sesulit itu kah mengalahkan musuh utama kita? Semoga saja dua buku itu benar-benar yang terakhir.
Masalah besar bisa dibilang clear ... tapi ada masalah baru yang lahir. Ya-ya-ya memang selalu begitu. Aku akan membeli buku selanjutnya (duh!!!)
Maka hadirlah orang-orang besar dari seluruh klan, yang semuanya memang orang penting dan sudah tua alias juga sudah dewasa. Namun, bagaimana dengan bumi? Klan bumi hanya di wakili oleh tiga remaja yang 'istimewa'. Ya ... meskipun mereka istimewa, menurutku itu sangat tidak adil. Bumi adalah klan yang paling ditaruhkan keselamatannya di sini, dan kita hanya bergantung pada tiga remaja? Ayolah ... setidaknya buat karakter yang asli bumi, yang tahu keberadaan dunia paralel selain mereka bertiga.
Buku ini, ekhem ... serial ini menurutku hanya mementingkan klan lain, terlalu memperdalam klan lain sampai melupakan Bumi yang notabennya klan si tokoh utama. Di buku ini juga kita di ajak berpetualang ke seluruh Klan Bintang, mungkin bukan ke seluruh juga, karena hanya mengulang lagi dan lagi. Diajak berpetualang dengan cara yang tidak terlalu asyik, membuatku tidak bisa menikmati petualangan ini dengan maksimal.
Terlalu banyak adegan diulang, terlalu lama perjalanan yang menjenuhkan tanpa selingan-selingan yang menarik atau memorable. Porsi keikutsertaan seluruh tokoh juga kurang terbagi dengan baik, perannya tidak membuat mereka spesial. Aku pernah mendengar pepatah, tokoh pembantu pun harus punya kenangan, atau setidaknya berpengaruh. Di sini, semua memang berpengaruh, tapi bukan melalui tindakan, melainkan hanya disebutkan saja apa tugas-tugas mereka tanpa ada tindakan nyata.
Kemudian mereka menelusuri berbagai pilar, ditambah adegan-adegan kecil yang mungkin mempengaruhi akhir cerita (yang juga diceritakan secara gamlang.) Nah, sampailah di semi-akhir cerita di mana ternyata pilar yang mereka temukan adalah penjara si antagonis utama selama ini. Well ... itu sebabnya ada dua buku lagi terbit, sesulit itu kah mengalahkan musuh utama kita? Semoga saja dua buku itu benar-benar yang terakhir.
Masalah besar bisa dibilang clear ... tapi ada masalah baru yang lahir. Ya-ya-ya memang selalu begitu. Aku akan membeli buku selanjutnya (duh!!!)
C. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Bintang
- Kemajuan karakter, walaupun hanya bisa kulihat dari Ali, walaupun hanya dalam kepintarannya. Raib masih tetap menjadi yang paling istimewa, dan Seli masih tetap menjadi anak tiri. Not apreciate that.
- Detail-detail kecil yang berkesinambungan di akhir dan menjadi twist. Walaupun itu sudah terbaca.
- Adegan pertempuran di setiap rintangan, yang meskipun terasa di ulang-ulang, tapi tetap menegangkan.
- Adegan yang diulang-ulang lagi dan lagi dan lagi membuatku bosan setengah mati.
- Twist yang terbaca.
- Seluruh buku, bahkan seluruh seri yang terkesan dipanjang-panjangin demi bisa terus menghasilkan buku ini.
- Sekali lagi aku katakan, kisah yang seharusnya epik, tapi disampaikan dengan sangat membosankan.
D. Penutupan
Sekali lagi aku ingin bertanya di sini. Apakah cerita ini sudah ketahuan ending-nya? Apakah sudah ada premis untuk buku ini? Karena aku melihat adanya indikasi dipanjang-panjangin ala sinetron. Pertama dari judul buku yang akan terbit. Terbilang bahwa ada Ceros dan Batozar lalu ada Komet. Padahal, jelas-jelas di akhir halaman Bintang buku yang akan terbit hanya Komet.
Menurutku itu terkesan ditambah-tambahin, tidak konsisten. Ketahuan betul cerita ini seharunya berhasil, tapi entah karena profit atau memang kebutuhan primer penulis, buku ini harus lanjut sampai sebanyak mungkin. Mohon maaf, sebesar apa pun nama penulis, aku tidak mengapresiasi sikap seperti itu.
Jika buku memang harus tamat, maka tamatkan saja, buatlah cerita menarik baru, atau bahkan spin off, itu akan lebih baik, daripada memperpanjang hal yang seharusnya bisa diselesaikan sejak lama. Jujur aku kesal, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku punya komitmen untuk mengakhiri semua yang aku mulai, tapi ... aku rasanya nggak kuat lagi!
Baiklah, aku tidak mau berlarut-larut dalam kekecewaan ini. Akan aku sudahi review-nya sekarang juga. Sampai jumpa lagi T_T/
Menurutku itu terkesan ditambah-tambahin, tidak konsisten. Ketahuan betul cerita ini seharunya berhasil, tapi entah karena profit atau memang kebutuhan primer penulis, buku ini harus lanjut sampai sebanyak mungkin. Mohon maaf, sebesar apa pun nama penulis, aku tidak mengapresiasi sikap seperti itu.
Jika buku memang harus tamat, maka tamatkan saja, buatlah cerita menarik baru, atau bahkan spin off, itu akan lebih baik, daripada memperpanjang hal yang seharusnya bisa diselesaikan sejak lama. Jujur aku kesal, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku punya komitmen untuk mengakhiri semua yang aku mulai, tapi ... aku rasanya nggak kuat lagi!
Baiklah, aku tidak mau berlarut-larut dalam kekecewaan ini. Akan aku sudahi review-nya sekarang juga. Sampai jumpa lagi T_T/
Comments
Post a Comment