Nebula
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020639536
Tebal : 376 Halaman
Rating Pribadi : 2,5 Stars
Blurb :
SELENA dan NEBULA adalah buku ke-8 dan ke-9 yang menceritakan siapa orangtua Raib dalam serial petualangan dunia paralel. Dua buku ini sebaiknya dibaca berurutan. Kedua buku ini juga bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan.
Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat-tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk, saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan.
Ada banyak karakter baru, tempat-tempat baru, juga sejarah dunia paralel yang diungkap. Di dua buku ini kalian akan berkenalan dengan salah satu karakter paling kuat di dunia paralel sejauh ini. Tapi itu jika kalian bisa menebaknya. Dua buku ini bukan akhir. Justru awal terbukanya kembali portal menuju Klan Aldebaran.
Cukup mengherankan. Apa karena buku ini didedikasikan untuk anak-anak? Jadi tidak terlalu muluk-muluk? Tapi bahkan anak-anak akan bosan jika ending buku sudah terpampang di depan mata. Lagi pula tokoh buku ini sudah beranjak dewasa, bahkan pembaca buku ini bisa dijamin adalah orang-orang berusia 15 tahun ke atas. Bulan sabit gompal! Janganlah terlalu meremehkan pembaca! Kita bisa menerima sedikit misteri, sungguh. Itu tidak mengesalkan, justru asyik, kok!
Dengan terungkapnya satu rahasia tentang siapa orang tua Raib. Aku tidak menemukan apa pun yang menarik perhatian. Jika buku ini akan menjadi Never Ending Story, pun, aku yakin kisahnya sedikit banyak akan tertebak, karena Tere Liye tidak pernah mau mencoba!!! (tarik napas, embuskan) Kesimpulan buku ini adalah. Tidak ... tidak berhasil. Untukku, Serial bumi atau serial-serial lainnya semakin terasa tidak relevan. Kalau saja seri ini berhenti di Bintang, buku ini mungkin akan sangat memorable
Bahkan judul-judul berikutnya semakin tidak jelas apa tema yang diusung. Dunia Paralel semakin luas, tanpa benar-benar ada konsep yang membuat semuanya berkesinambungan. Bahkan di Selena dan Nebula terkadang aku lupa sedang berada di klan lain, toh tidak ada bedanya dengan Bumi. Sorry to say, tapi .. serial ini semakin terasa seperti sinetron, dan aku benci sinetron. Ini mungkin kedengarang subjektif, aku tidak peduli.
Aku merekomendasikan buku ini kepada mereka yang belum pernah membaca Fantasi terjemahan, atau fantasi yang fenomenal. Buku ini mungkin bisa sangat menghibur kalian. Namun, bagi pembaca Fantasi dan penggemar fantasi yang sudah membaca berbagai buku fenomenal, buku ini bisa jadi tidak ada apa-apanya, karena kita terlalu sibuk membandingkan alih-alih benar-benar menikmati. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tere Liye bukan seperti dirinya sendiri beberapa buku belakangan. (ngomong begitu seolah-olah kenal orangnya. Pfftt!)
Mungkin itu saja yang bisa kusampaikan. Apakah kalian berniat membaca Selena dan Nebula?
Sampai jumpa di lain waktu ^O^/
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 9786020639536
Tebal : 376 Halaman
Rating Pribadi : 2,5 Stars
Blurb :
SELENA dan NEBULA adalah buku ke-8 dan ke-9 yang menceritakan siapa orangtua Raib dalam serial petualangan dunia paralel. Dua buku ini sebaiknya dibaca berurutan. Kedua buku ini juga bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan.
Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat-tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk, saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan.
Ada banyak karakter baru, tempat-tempat baru, juga sejarah dunia paralel yang diungkap. Di dua buku ini kalian akan berkenalan dengan salah satu karakter paling kuat di dunia paralel sejauh ini. Tapi itu jika kalian bisa menebaknya. Dua buku ini bukan akhir. Justru awal terbukanya kembali portal menuju Klan Aldebaran.
MENGANDUNG SPOILER!!!
A. Harus Sudah Baca Selena!
Kembali lagi di acara "Kenapa aku melakukan ini?" Buku kali ini adalah Nebula. Tentu saja, setelah membaca Selena yang ending-nya super menggantung, aku memutuskan untuk langsung membaca Nebula. Nanti dulu buku-buku antrian ... kalian sudah biasa ini kan dibelakangin huahaha! Haruskah kita membahas sampul terlebih dahulu? Tentu saja tidak, karena sampul sudah pasti bagus. Perpekto!
Bagaimana dengan Blurb? Ya, kalau mau jujur, Blurb Selena dan Nebula terlalu membocorkan isi buku. Maksudku, Blurb novel bangsa mana yang mencantumkan "Tapi petualangan itu berakhir buruk" jika penulis ingin pembacanya terkejut? Maka aku menyimpulkan, Tere Liye memang tidak pernah mau membuat pembacanya kaget di akhir cerita. Mungkin jaga-jaga kalau pembacanya ada yang punya penyakit jantung? (Tolong katakan itu lucu.)
Bagaimana dengan tekstur buku serta ketebalan sampul? I have no idea! Aku membeli buku Selena dan Nebula di Googleplay, jadi kita lewatkan saja review bagian itu, ya ... Buku ini sudah mewanti-wanti kalau urutan bacanya harus sesuai Selena baru Nebula. Padahal ini memang sudah sangat jelas! Harusnya Tere Liye memberi tahu ururtan untuk Serial Anak-anak Mamak, itu lah yang harus diimbau!
Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, aku akan membaca Nebula. Ya ... Cuss!
Adegan itu mungkin akan mengingatkan kalian pada salah satu buku terkenal, tapi tentunya berbeda konsep dan gaya bercerita. Juga ada "kenapa disetiap masalah selalu ada kalian bertiga" vibe yang membuat kalian senyam-senyum antara mau senang atau kesal. Kemudian, lagi-lagi, adegan akademi yang polanya benar-benar mirip dengan buku Selena. Benar-benar mirip, seperti hanya membaca ulang buku itu dengan adegan yang berbeda.
Pertarungan robot, adegan di kelas kimia, adegan pra-liburan di mana Selena dan Tazk bertemu sebelum berpisah, adegan Selena menjalankan perintah Antagonis, juga berbagai kelas dan pelajarannya yang unik. Memang beberapa pelajaran bisa menjadi ilmu pengetahuan baru bagi pembaca, tapi melihat pola yang sama persis di Selena membuatku agak risi membacanya. Belum lagi penyampaiannya yang dilompat-lompat. Bayangkan saja dalam separuh buku kita dikebut dari tahun kedua akademi sampai lulus. Entah dengan pembaca lain, tapi aku cukup ngos-ngosan membacanya.
Nah, dampak dari sistem kebut itu, gaya bahasa dan penyampaian cerita buku ini terlalu Telling. Ya ... memang tidak ada salahnya menggunakan metode Telling. Namun, penulis-penulis kesukaanku selalu memberi saran untuk lebih menonjolakn Show daripada Tell. Contohnya penokohan. Ada tokoh yang mengatakan, "Ternyata benar kalian anak-anak yang cerewet, terutama kau, Selena," atau saat tokoh lain bilang. "Memangnya kenapa kalau mereka bertiga terus? Mereka kan sahabat." (Stooop mengatakan kalau mereka sahabat sejati padahal dalam penyampaiannya mereka cuma seperti rekan sekolah biasa!)
Di balik itu semua, aku suka ragam materi yang diajarkan di Akademi Bayangan, rasanya semua itu mustahil, tapi membaca penjelasan dari penulis rasanya itu masuk akal juga bisa terjadi, (dan aku tidak cukup pintar untuk tahu itu benar atau hanya konspirasi). Aku juga suka selingan cinta segitiga yang jelas-jelas itu lah penyebab utama terjadinya konflik. Meski pun tanda-tanda yang diberikan begitu lemah, dan tertebak, tapi cukup menyayat hati (Because i can relate T_T). Heran juga dengan Selena yang katanya pengintai hebat, tapi payah membaca ekspresi atau gelagat orang lain.
Seperti juga ketika dia kecewa karena selama ini si antagonis hanya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Ayolah Selenaaa!!! Dia mengancammu, menyuruhmu melakukan hal-hal melanggar peraturan, berencana membuka klan asing, dan jelas-jelas perawakannya jahat. Apa yang kamu harapkan? Naik jabatan? Pujian dari para guru Akademi? Mustahil! Oh ... juga ada beberapa adegan yang rasanya terlalu aneh atau terlalu "kebetulan", tapi tenang saja, Ferguso! Tere Liye punya cara tersendiri untuk memperbaiki semuanya, dengan twist atau bahasa lainnya adalah ngeles.
Bagaimaa dengan Ending Nebula? Well ... ending tidak bisa dibilang Epic, tapi jelas menjawab semua pertanyaan atau sebagian besar. Tidak ... hanya satu yang terjawab, yaitu "Siapa orang tua Raib?" yang juga jelas-jelas semua orang sudah bisa menebaknya sejak awal. Selain terungkapnya rahasia itu, dan bagaimana Miss Selena di masa mudanya, aku tidak tahu apa lagi yang harus dikatakan tentang buku ini.
Moral yang disampaikan jelas. Ego dan kecemburuan bisa menyebabkan kekacauan, dalam persahabatan kejujuran menjadi kunci utama, jangan pernah mencuri! Lalu ... jadi orang jangan ke-ge'er-an. Ya, begitulah kurang lebih. Untuk selanjutnya, tentu saja ada buku lain, karena ternyata seluruh isi buku ini adalah Miss Selena yang tengah "Mendongeng" kepada tiga jagoan serial Bumi. Dan, keadaannya sedang sedikit tidak baik, ralat, sangat tidak baik. Jelas-jelas tiga jagoan serial Bumi akan menyelamatkannya. (pantas buku ini ngebut banget kayak MotoGP)
Kapan itu terjadi? Entahlah, tunggu saja, yang jelas pasti ada. Tidak perlu khawatir.
Baiklah, tanpa berlama-lama lagi, aku akan membaca Nebula. Ya ... Cuss!
B. Ngomongin Anu
Buku Nebula memang sudah mewanti-wanti kita untuk membaca Selena terlebih dahulu, dan itu sedikit banyak mungkin benar. Awal buku kita akan disuguhi sebuah kisah singkat tentang liburan Selena dan apa saja kegiatannya selama liburan, termasuk menjadi penyelamat presentasi gagap Paman Raf di Tower Sentral. Tentu saja, di mana pun ada kesulitan Selena selalu ada untuk menyelamatkan. Lalu adegan kecil pernikahan Am, serta "perjuangan" Selena dan kedua temannya untuk kembali ke sekolah, karena kebetulan mereka semua terlambat hari itu.Adegan itu mungkin akan mengingatkan kalian pada salah satu buku terkenal, tapi tentunya berbeda konsep dan gaya bercerita. Juga ada "kenapa disetiap masalah selalu ada kalian bertiga" vibe yang membuat kalian senyam-senyum antara mau senang atau kesal. Kemudian, lagi-lagi, adegan akademi yang polanya benar-benar mirip dengan buku Selena. Benar-benar mirip, seperti hanya membaca ulang buku itu dengan adegan yang berbeda.
Pertarungan robot, adegan di kelas kimia, adegan pra-liburan di mana Selena dan Tazk bertemu sebelum berpisah, adegan Selena menjalankan perintah Antagonis, juga berbagai kelas dan pelajarannya yang unik. Memang beberapa pelajaran bisa menjadi ilmu pengetahuan baru bagi pembaca, tapi melihat pola yang sama persis di Selena membuatku agak risi membacanya. Belum lagi penyampaiannya yang dilompat-lompat. Bayangkan saja dalam separuh buku kita dikebut dari tahun kedua akademi sampai lulus. Entah dengan pembaca lain, tapi aku cukup ngos-ngosan membacanya.
Nah, dampak dari sistem kebut itu, gaya bahasa dan penyampaian cerita buku ini terlalu Telling. Ya ... memang tidak ada salahnya menggunakan metode Telling. Namun, penulis-penulis kesukaanku selalu memberi saran untuk lebih menonjolakn Show daripada Tell. Contohnya penokohan. Ada tokoh yang mengatakan, "Ternyata benar kalian anak-anak yang cerewet, terutama kau, Selena," atau saat tokoh lain bilang. "Memangnya kenapa kalau mereka bertiga terus? Mereka kan sahabat." (Stooop mengatakan kalau mereka sahabat sejati padahal dalam penyampaiannya mereka cuma seperti rekan sekolah biasa!)
Di balik itu semua, aku suka ragam materi yang diajarkan di Akademi Bayangan, rasanya semua itu mustahil, tapi membaca penjelasan dari penulis rasanya itu masuk akal juga bisa terjadi, (dan aku tidak cukup pintar untuk tahu itu benar atau hanya konspirasi). Aku juga suka selingan cinta segitiga yang jelas-jelas itu lah penyebab utama terjadinya konflik. Meski pun tanda-tanda yang diberikan begitu lemah, dan tertebak, tapi cukup menyayat hati (Because i can relate T_T). Heran juga dengan Selena yang katanya pengintai hebat, tapi payah membaca ekspresi atau gelagat orang lain.
Seperti juga ketika dia kecewa karena selama ini si antagonis hanya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Ayolah Selenaaa!!! Dia mengancammu, menyuruhmu melakukan hal-hal melanggar peraturan, berencana membuka klan asing, dan jelas-jelas perawakannya jahat. Apa yang kamu harapkan? Naik jabatan? Pujian dari para guru Akademi? Mustahil! Oh ... juga ada beberapa adegan yang rasanya terlalu aneh atau terlalu "kebetulan", tapi tenang saja, Ferguso! Tere Liye punya cara tersendiri untuk memperbaiki semuanya, dengan twist atau bahasa lainnya adalah ngeles.
Bagaimaa dengan Ending Nebula? Well ... ending tidak bisa dibilang Epic, tapi jelas menjawab semua pertanyaan atau sebagian besar. Tidak ... hanya satu yang terjawab, yaitu "Siapa orang tua Raib?" yang juga jelas-jelas semua orang sudah bisa menebaknya sejak awal. Selain terungkapnya rahasia itu, dan bagaimana Miss Selena di masa mudanya, aku tidak tahu apa lagi yang harus dikatakan tentang buku ini.
Moral yang disampaikan jelas. Ego dan kecemburuan bisa menyebabkan kekacauan, dalam persahabatan kejujuran menjadi kunci utama, jangan pernah mencuri! Lalu ... jadi orang jangan ke-ge'er-an. Ya, begitulah kurang lebih. Untuk selanjutnya, tentu saja ada buku lain, karena ternyata seluruh isi buku ini adalah Miss Selena yang tengah "Mendongeng" kepada tiga jagoan serial Bumi. Dan, keadaannya sedang sedikit tidak baik, ralat, sangat tidak baik. Jelas-jelas tiga jagoan serial Bumi akan menyelamatkannya. (pantas buku ini ngebut banget kayak MotoGP)
Kapan itu terjadi? Entahlah, tunggu saja, yang jelas pasti ada. Tidak perlu khawatir.
C. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Nebula- Menjelang akhir buku adalah semua kelebihan dari Nebula yang bisa terpikir oleh otakku. twist-twist yang meskipun terkesan ngeles, tapi masuk akal, dan otomatis membuatku yang tadinya menggebu-gebu ingin menulis kekurangan, langsung padam dan berkata "Oh, oke ...."
- Pengetahuan-pengetahuan yang sederhana, tapi anehnya membuatku mindblow. Kayak, kok aku baru tahu yang beginian? (Aku masuk SMK, bukan SMA, okhey! Aku gak pernah belajar fisika dan kimia, dan aku juga nggak kuli-ah!)
- Kekonsistenan buku-buku dan adanya easter egg yang lumayan seru juga. Apa lagi korelasi dunia nyata yang dibawa-bawa ke sini, meskipun membuatku agak cringe karena aku tidak suka, tapi aku yakin bagi orang lain itu menghibur sekali. Aku hanya menjadi orang egois karena kurang suka Boyband!
Kekurangan Nebula
- Terlalu Telling daripada Showing, serta semakin sedikitnya kutipan buku yang bisa di ambil. Sekali lagi ... memang ada, kutipan bijak pasti ada di setiap buku, tapi di sini, tidak seistimewa buku-buku Tere Liye yang lain.
- Adegan pertempuran yang sangat membosankan dan terkesan hanya diulang-ulang tanpa benar-benar ada kemajuan. Aku mulai sebal mendengar Tazk berseru. "SELENA, MATA, FORMASI!"
- Tokoh yang mudah datang dan mudah pergi, numpang lewat dan tidak terlalu berpengaruh apa-apa pada berjalannya plot. Seperti kata Dorothy di The Wizard of Oz. "Oh My, People come and go so quickly here."
- Sekali lagi. Kenapa tokoh-tokoh di sini sangat kaku? Katakan! Jelaskan. Perasaanku saja atau itu memang betul. Apa lagi Mata. Mata digambarkan hebat dan istimewa, tapi sudah, hanya sebatas itu. Tidak pernah benar-benar ada adegan yang membuat pembaca bisa bersimpati dengan dia.
D. Penutup
Benar-benar, deh, Apa yang terjadi dengan Tere Liye? Semakin ke sini semakin kehilangan dirinya. Tidak ada kesan spesial setiap kali serial bumi atau serial Selena (untuk dua buku ini dan seterusnya aku sebut saja seri Selena). Selalu membosankan, janggal, dan ada saja yang aku keluhkan. Terutama penokohan dan mengganggunya teknik Telling yang digunakan. Bahkan Selena dan Nebula tidak berusaha membuat pembaca penasaran. Mengalir saja seperti air. Parahnya, kita benar-benar sudah tahu apa yang akan terjadi, jadi esannya membaca lebih jauh juga percuma.Cukup mengherankan. Apa karena buku ini didedikasikan untuk anak-anak? Jadi tidak terlalu muluk-muluk? Tapi bahkan anak-anak akan bosan jika ending buku sudah terpampang di depan mata. Lagi pula tokoh buku ini sudah beranjak dewasa, bahkan pembaca buku ini bisa dijamin adalah orang-orang berusia 15 tahun ke atas. Bulan sabit gompal! Janganlah terlalu meremehkan pembaca! Kita bisa menerima sedikit misteri, sungguh. Itu tidak mengesalkan, justru asyik, kok!
Dengan terungkapnya satu rahasia tentang siapa orang tua Raib. Aku tidak menemukan apa pun yang menarik perhatian. Jika buku ini akan menjadi Never Ending Story, pun, aku yakin kisahnya sedikit banyak akan tertebak, karena Tere Liye tidak pernah mau mencoba!!! (tarik napas, embuskan) Kesimpulan buku ini adalah. Tidak ... tidak berhasil. Untukku, Serial bumi atau serial-serial lainnya semakin terasa tidak relevan. Kalau saja seri ini berhenti di Bintang, buku ini mungkin akan sangat memorable
Bahkan judul-judul berikutnya semakin tidak jelas apa tema yang diusung. Dunia Paralel semakin luas, tanpa benar-benar ada konsep yang membuat semuanya berkesinambungan. Bahkan di Selena dan Nebula terkadang aku lupa sedang berada di klan lain, toh tidak ada bedanya dengan Bumi. Sorry to say, tapi .. serial ini semakin terasa seperti sinetron, dan aku benci sinetron. Ini mungkin kedengarang subjektif, aku tidak peduli.
Aku merekomendasikan buku ini kepada mereka yang belum pernah membaca Fantasi terjemahan, atau fantasi yang fenomenal. Buku ini mungkin bisa sangat menghibur kalian. Namun, bagi pembaca Fantasi dan penggemar fantasi yang sudah membaca berbagai buku fenomenal, buku ini bisa jadi tidak ada apa-apanya, karena kita terlalu sibuk membandingkan alih-alih benar-benar menikmati. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tere Liye bukan seperti dirinya sendiri beberapa buku belakangan. (ngomong begitu seolah-olah kenal orangnya. Pfftt!)
Mungkin itu saja yang bisa kusampaikan. Apakah kalian berniat membaca Selena dan Nebula?
Sampai jumpa di lain waktu ^O^/
Comments
Post a Comment