Ranking Novel-novel Fredrik Backman
Cerita-cerita dulu, yekan ....
Dahulu kala, jika seseorang menghampiri Impy Island, lalu bertanya 'Siapa penulis kaporitmu?' maka Impy akan menjawab 'hmmm ....' selama 7 hari 7 malam dan masih belum menemukan jawabannya. Sebab, aku lebih cenderung menyukai novel tanpa memedulikan siapa penulis novel tersebut. Terkadang malah mencintai buku tanpa tahu siapa penulisnya.
Aku cinta serial The Sisters Grimm-nya Michael Buckley, tapi aku tidak membaca novel belio selain serial tersebut. Aku suka beberpa novel Pacc Tere 'Tell' Liye, di sisi lain beberapa juga aku benci setengah mati. Aku membaca dan menyukai hampir semua novel Risa Saraswati, tapi hanya sebatas itu.
Intinya, belum pernah ada penulis yang benar-benar aku baca semua novelnya sekaligus aku cintai. Sampai suatu hari Fredrik Backman masuk ke dalam hidupku untuk mengubah segalanya.
Novel belio berjudul A Man Called Ove sukses membuatku jatuh cinta. Brekelenya, saat itu pun aku tidak terlalu peduli siapa penulis Ove. Aku cinta novelnya, udeh! Kemudian Neptunus pun menabok wajahku dengan memperkenalkan novel Pak Backman lain berjudul My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry. AND I LOVE IT!
Kemudian aku membaca Anxious People. AND LOVE IT!
Kemudian Britt-Marie was Here. AND LOVE IT!
Satu-dua kali menyukai novel dari penulis yang sama mungkin cuma kebetulan, tapi kalau sudah ENAM KALI itu artinya kita sudah menemukan penulis kaporit sejati! Dalam kasusku penulis tersebut ialah Fredrik Backman.
Tantangan! Coba hitung berapa kali aku menyebut nama Fredrik Backman!
Fredrik Backman teh Saha?
Dikutip dari Wikipediah, Fredrik Backman merupakan seorang penulis dan Blogger (guweh banget) asal Swedia yang lahir pada 2 Juni 1981. Belio pernah menulis artikel untuk majalah Dagbald dan Moore, sebelum akhirnya memulai debut novel di tahun 2012. Belio menulis A Man Called Ove yang langsung populer sampai dterjemahkan ke dalam lebih dari 25 bahasa.
Sejauh pencarianku, Pacc Backman ini kayaknya penulis humble dan lowkey. Tidak pernah ada video wawancara bersama media populer, tidak kelihatan caper di sosmed, tidak terlalu menggembar-gemborkan dirinya sebagai sepooh dalam dunia kepenulisan, bahkan tidak pernah mengeksploitasi nama besarnya. Kalau orang sunda bilang mah tidak mangpang-meungpeung.
Di tambah lagi, dari foto-foto Instagrem belio terlihat seperti bapak dan suami idaman, juga pencinta binatang. Itulah daya tarik Fredrik Backman, itulah yang bikin aku makin sayang padanya. Meskipun aku juga tidak tahu bagaimana perilaku maupun reputasi belio di negara asalnya. Bisa jadi belio salah satu anggota Club di film Midsommar. Wadooo, kontrversial banget!
SUDAH!!! Mari kita langsung menuju ranking.
6. Things My Son Needs to Know About the World
Ciri khas seorang Fredrik Backman yang sebenarnya rada ngeselin adalah pemakaian judul sepanjang jalan kenangan! Maksudku ... apakah belio tidak tahu sesuatu yang bernama simple?
But anyways ... novel ini ada di rangking paling bawah bukan karena jelek. Ayolah, mustahil novel Pak Backman ada yang jelek (plak). Melainkan karena novel ini lebih menjurus pada Nonfiksi. Tips seorang ayah dalam membimbing anaknya sebaik mungkin, padahal sang ayah sendiri masih harus banyak belajar.
Lagi pula novel ini diniatkan menjadi relatable, tentu saja kita sebagai orang Indonesia tidak terlalu bisa menemukan hal itu dari seorang penulis asal Swedia. Budaya dan tradisi yang berbeda, konflik dan kekhawatiran juga pasti berbeda. Intinya novel ini bagus, tapi kalau membicarakan relate, pembaca luar negeri jelas tidak bisa terlalu relate.
Belum lagi lelucon-lelucon yang kagak masuk ke otak lima watt-ku. Kebanyakan inside jokes dan lelucon tentang poop yang terus diungkit lagi dan lagi dan lagi. Um, Pak Backman i love you, but this is a bit much to be completely honest!
But in the end of the day ini novel Fredrik Backman, dan aku tidak pernah memberi nilai di bawah 3 bintang untuk novel Pak Backman. Jadi aku memberi novel ini nilai 3,5 bintang di Goodreads sehingga menjadikan novel ini (judulnya kepanjangan, ah!) sebagai rating novel Fredrik Backman paling rendah dalam catatanku.
N.B : Novel ini tidak tersedia dalam bahasa Indonesia.
5. Anxious People
Pak Backman terkenal ahli dalam menyatukan benang merah antar para tokoh maupun segala konflik di dalam setiap kisahnya. Hal itu terlihat paling jelas di novel ini. Bayangkan, ada SEBELAS tokoh dan semua mengambil posisi pemeran utama, sebab semua tokoh penting, semua punya latar belakang yang bukan sekadar tempelan.
Konsep novel ini sendiri unik, menceritakan delapan orang terjebak di dalam apartemen bersama seorang rampok payah. Di sisi lain, dua polisi menyelidik kasus tersebut tanpa menemukan titik terang, karena ada potongan puzzle yang hilang. Apakah itu. dan bagaimana cara kedua polisi menyatukan setiap puzzle, itulah konflik unggulannya.
Setiap adegan dalam novel ini mungkin terkesan melompat-lompat bahkan acak, tapi pada akhirnya semua akan terjawab satu per satu tanpa membuat pembaca pusing-puyeng-pening. Helooow, itu jelas-jelas devinisi Puzzle.
Keseruan tambahan adalah keberagaman ending, dari kesebelas tokoh semua punya penyelesaian berbeda-beda. Sad, happy, cliff-hanger, Tinggal pilih! Kita secara teknis disuguhi SEBELAS ENDING! Itu tidak pernah terjadi di novel mana pun! Oke, itu mungkin terlalu melebih-lebihkan.
Novel ini juga sarat amanat, penyampaian amanat itu pun bukan yang terang-terangan diteblokin ke muka, tapi benar-benar tergambarkan sepanjang cerita berlangsung. Tentang toleransi, memaafkan, menerima kenyataan, menhadapi ketakutan terbesar. Oh, this novel is AMEJING!
Aku memberi 4 bintang untuk Anxious People, silakan baca reviewnya dan BELI NOVELNYA!
4. Britt-Marie was Here
Oh, no! Britt-Marie ... aku masih belum bisa move-on dari nenek satu ini.
Trivia lain dari seorang Fredrik Backman yang aku simpulkan sendiri, h3h3 ....
Belio ini sepertinya senang menggunakan nama ganda untuk tokohnya. Contohnya Britt-Marie yang muncul di dua novel, lalu ada Anna-Lena di Anxious People. Kayaknya ada juga nama ganda di trilogi Bear Town, tunggu sampai aku selesai baca!
Jujurly, nama ganda seperti ini seru nan unik juga, dan mungkin aku akan menjadikan ini sebagai inspirasi untuk nama tokohku sendiri. Annie-Lyn atau Mary-Allen terdengar seperti nama yang unyu. Hey, jangan dicolong!
BAY DE WEY!
Dalam novel ini, Fredrik Backman membuktikan bahwa cinta dan kejutan bisa terjadi tanpa memandang usia. I'm a sucker for old love, dan Pak Backman mungkin salah satu penulis yang berhasil mengeksekusi tema tersebut tanpa jadi aneh atau cringe. Belio juga sedikit membahas perpolitikan, terutama kapitalisme yang menghancurkan kota kecil.
Novel ini juga sedikit-banyak ditargetkan untuk pecinta sepak bola, terutama Liga Inggris, kerana BUANYAK SEKALI referensi persepak-bolaan yang aku tidak mengerti. Segala Menchester United selalu menang, Liverpool brekele, Tottenham aduhai, au ah gelap! Namun, kita semua tahu bagaimana Pak Backman sebagai penulis UwU.
Belio tidak pernah mengkotak-kotakkan pembaca sehingga yang tidak paham secuil pun tentang sepak bola bisa ikut menikmati jalan cerita novel ini. Sebab, bukan sepak bolanya yang penting, tapi filosofi sepak bola tersebut serta bagaimana pengaruhnya untuk cerita dan para tokoh.
Britt-Marie kuberi nilai 4,2 Bintang, semata-mata karena ini novel Spin-off, dan tidak akan ada Britt-Marie tanpa ada novel berjudul sepanjang jalan kenangan yang akan kubahas selanjutnya ini!
3. My Grandmother Asked Me to Tell You She's Sorry
Novel berjudul sepanjang jalan kenangan di atas menjadi bukti nyata bahwa Fredrik Backman adalah penulis superior. Sebagai buktinya, izinkanlah aku menggunakan metode promosi anak-anak Watpat tentang apa saja keunggulan novel ini.
Middle Grade ✓
Old Love ✓
Dongeng ✓
Misteri ✓
Filosofi ✓
Teka-teki ✓
Keluarga ✓
Romance ✓
Aksi ✓
Secara harfiah Sugar. Spice, and Everything Nice dalam wujud novel!
Biar kujelaskan lebih lanjut, Ramirez! Novel ini mengambil sudut pandang anak berusia delapan tahun bernama Elsa yang pandangannya terhadap dunia masih absurd bagaikan dongeng. Sepanjang novel, kita disajikan kalimat-kalimat kiasan yang mugkin terkesan bertele-tele, tidak penting. Padahal semua itu berdasarkan kisah nyata.
Nenek membuat Negeri Setengah Terjaga bernama Miamas yang ternyata menggambarkan gedung apartemen mereka. Di Miamas terdapat banyak pulau berserta kisah-kisahnya. Ada kesedihan, kebahagiaan, penyesalan, tawa, dan lain-lain. Yang mana semua itu adalah kisah para penghuni apartemen.
See? Nenek membuat dunia paralel berdasarkan kisah hidupnya bersama para tetangga. Nenek memberi pelajaran hidup untuk cucunya yang berusia delapan tahun dengan cara paling UwU sepanjang sejarah manusia! Itu LUAR BIASA!
Aku sarankan otak kalian sedang rileks saat membaca novel ini, sebab beberapa hal mungkin terlalu metafora untuk bisa langsung dimengerti. Beberapa adegan juga mengaduk-aduk perasaan, jadi kalian harus siapkan tisu. Percayalah. KALIAN MEMBUTUHKANNYA.
My Grandmother elelelele kuberi 4,5 bintang sebab aku dibikin pusing tujuh keliling sebelum akhirnya mengerti keseluruhan cerita.
2. A Man Called Ove
Jika kalian tergugah untuk menjadi penggemar Fredrik Backman setelah membaca postingan ini, maka aku menyarankan kalian mulai dari Ove. Tentu saja karena ini novel pertama Pak Backman, juga yang membuat namanya melejit sebab memang sebagus itu!
Kalau dalam perumpamaan paling brekele, aku akan bilang Ove adalah Dilan versi jauh lebih dalam. Tentang kerinduan, tentang kehilangan, tentang kenangan manis yang sudah tidak ada lagi. Keduanya mengambil tema serupa.
Aku bisa membayangkan Ove ngomong, "Rindu itu berat Sonja, kamu gak akan kuat. Biar aku saja."
Tapi ternyata malah Ove yang kagak kuat (bruuh).
Maka kisah ini adalah bagaimana Ove belajar menjadi kuat dalam merindukan orang tercinta, alias istrinya Sonja. Beberapa kali Ove berusaha melepas rasa rindu dengan cara tak terpuji. Namun, bersama orang-orang baru dalam hidupnya, Ove pun belajar bahwa rindu memang berat, tapi dia tidak harus mengemban itu sendiri.
Bagi para penulis yang ingin belajar transisi halus dari masa sekarang ke masa lalu, novel ini juga bisa menjadi referensi. Bagaimana cara supaya pembaca tahu jika mereka sedang berada di masa lalu, tanpa harus diberitahu kalau mereka sedang di masa lalu. Kalian paham maksudku?
This book is AMAZING dan aku bahkan tidak cukup banyak memuja-mujinya. Aku memberi novel ini 4,8 Bintang. Nyaris sempurna ... lho, kenapa nyaris? Karena, Anak-anakku ... ternyata Pak Backman belum selesai membuatku jatuh cinta pada karya-karyanya.
1. And Every Morning the Way Home Gets Longer and Longer
BAH, itu tidak penting sekarang!
Kalian mungkin bosan mendengarku memuja-muji betapa bagusnya novel A Man Called Ove, tapi percayakah kalian bahwa novela ini berdampak jauh lebih parah dalam menggetarkan qolbu daripada Ove?
Aku serius saat mengatakan setiap kalimat dalam novela ini bikin aku berkomentar "Gile nih kalimat!" atau "Sumpah-sumpah-sumpah bagus banget!" atau sekadar menarik napas panjang, menenangkan diri sebab aku merinding dibuatnya! Saking bagusnya dan ngena-nya!
Jadi, novela ini mengisahkan seorang kakek pengidap dimensia, dan dia mulai kehilangan segala memori. Si kakek berusaha menjelaskan tentang penyakit tersebut pada sang cucu, sekaligus berusaha mempertahaankan segala memori tentang mereka selama mungkin.
No, no, no ... kisahnya terdengar klise kalau diceritakan secara garis besar begitu. Sebab keunggulan novela ini sendiri adalah eksekusinya, pemilihan katanya, adegan-adegan kecil berdampak fatal-nya.
Kayaknya aku tidak akan pernah bisa memberi keadilan untuk novela ini. Kalian HARUS membacanya sendiri untuk bisa merasakan apa yang aku rasakan. Percayalah, kalau novel-novel sebelumnya di daftar ini tidak membuat kalian jatuh cinta pada Fredrik Backman. Novela ini pasti berhasil melakukannya.
PASTI. Seyakin itulah aku pada novela ini!
Pada akhirnya novela ini kuberi nilai 5 Bintang, karena tidak pernah ada novel yang membuatku merindink di setiap kalimatnya seperti yang dilakukan novel ini.
Penutup
Masih ada beberapa novel Fredrik Backman yang belum kubaca, misalnya trilogi Bear Town yang juga fenomenal (sedang dalam proses), serta beberapa novel individual lain. Jadi ranking ini mungkin bisa berubah sewaktu-waktu. Meskipun aku ragu ada yang bisa mengalahkan tiga besar, terutama novela di rangking satu (Judulnya kepanjangan ah!)
Begitulah kisah bagaimana seorang Impy bertemu penulis favoritnya. Jadi jika suatu hari pertanyaan itu muncul, aku sudah mempunyai jawaban konkret. FREDRIK BACKMAN!!!
Bagaimana dengan kalian para pembaca budiman? Apakah kalian sudah mempunyai penulis favorit, karya mana yang membuat kalian jatuh cinta pada penulis tersebut, dan apakah semua karya belio bagus menurut kalian? Aku pinisirin dan bertanyea-tanyea.
Kalau kalian belum mempunyai jawaban konkret, inilah saatnya kalian coba membaca karya-karya Fredrik Backman. Aku berani janji demi makan Davy Jones kalau kalian tidak akan kecewa atau menyesal.
Sekian dulu topick hari ini, sampai jumpa di postingan selanjutnya. (Semoga tidak terkena reading slump seperti kemarin!) ^o^/
Comments
Post a Comment